Manusia adalah makhluk sosial. Kebutuhan untuk terhubung dengan orang lain merupakan dorongan mendasar. Oleh sebab itu, kita memiliki prefrontal cortex pada otak kita untuk bekerjasama dan memiliki kedekatan. Kehidupan kini tidak hanya kita jalani dalam dunia nyata, kini dunia maya memberikan kehidupan baru pada manusia. Namun, masih banyak orang mengalami ketakutan yang diasosiasikan dengan teknologi baru. Padahal teknologi banyak membantu memudahkan kehidupan manusia, termasuk internet dan tentu saja social media. Jadi apa saja ya mitos yang tidak benar tentang kehidupan manusia dan social media?

Mitos 1: “Social media merusak kemampuan bersosialisasi seseorang dan menggantikan hubungan manusia dalam dunia nyata.”
Penelitian menunjukkan bahwa social media justru dapat meningkatkan hubungan antar manusia dengan melihat situasi dan kondisi yang ada. Misalnya jika anda dan pasangan tinggal di kota ataupun negara yang berbeda, Social Media dapat menjadi alat perekat bagi hubungan anda walaupun bukan untuk menggantikan ya. Atau jika anda tertarik untuk bertukar pikiran dan terhubung dengan orang dari belahan negara lain, hal ini dapat terbantu dengan social media.

Mitos 2: “Anda harus ikut semua social media, karena pada dasarnya semuanya sama penting.”
Ini juga tidak selalu benar. Gunakanlah social media sesuai kebutuhan anda. Jika anda ingin mudah terhubung dengan teman-teman sekolah anda dahulu, mungkin Facebook cocok untuk anda. Jika anda senang menulis dan ingin terhubung dengan penulis lainnya anda dapat menggunakan WordPress. Pastikan juga tujuan penggunaan social media anda untuk personal ataupun bagian dari bisnis anda.

 

sm2
Social Media dapat menggantikan kehidupan nyata anda. Ini hanya mitos ya! Apalagi mitos tentang socmed ya? Lihat http://bit.ly/2ehVdcI

Mitos 3: Kebahagiaan yang sebenarnya adalah ketika kita tidak berada dalam social media sama sekali.
Kebahagiaan seseorang tidak ditentukan oleh ada tidaknya anda dalam social media. Tentukan tujuan hidup anda. Pastikan nilai-nilai apa yang penting bagi anda namun jangan paksakan nilai-nilai anda pada orang lain. Misalnya kakek saya senang menggunakan Facebook karena itu caranya memperhatikan aktivitas cucu-cucunya, tetapi ibu saya lebih menyukai Skype untuk berbicara dengan anak-anaknya.

Mitos 4: Tidak ada kejujuran dalam social media, orang hanya menampilkan apa yang ingin mereka tonjolkan saja.
Tidak dipungkiri banyak orang berbohong melalui social media, tetapi hal ini tidak selalu terjadi. Penelitian memperlihatkan bahwa ada orang yang justru lebih menyukai menampilkan kejujuran walaupun ada kecenderungan memilah informasi yang ingin ditampilkan. Kepalsuan ataupun kebohongan juga cepat atau lambat seringkali terungkap. Jangan samakan ya antara tampilan social media untuk personal dengan bisnis.

Mitos 5: Kita tidak bisa mengontrol social media kita sendiri.
Sayangnya ini ada benarnya, tetapi kita dapat mempelajari bagaimana pengaturan privasi social media kita sesuai yang ditawarkan pembuat aplikasi social media tersebut. Oleh sebab itu, pikirkan dahulu segala sesuatu yang ingin anda ucapkan atau tampilkan dalam social media. Penting untuk diingat, segala sesuatu yang berada di internet bersifat permanen dan dapat dicari.

sm1
Rata-rata orang berbohong melalui social media? Ini ada benarnya, tetapi tidak selalu. Maksudnya? http://bit.ly/2ehVdcI

Mitos 6: Hubungan dalam dunia maya tidaklah nyata.
Hubungan online memiliki berbagai bentuk, antar individual, antar anggota kelompok. Bisa jadi hubungan ini memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai kedekatan, namun hubungan yang terjalin dalam dunia online juga seringkali didasari substansinya daripada tampilan fisik semata. Emoticon melalui gambar ataupun simbol seperti LOL juga dapat membantu menggambarkan perasaan dan pikiran yang dirasakan. Apalagi jika jarak yang memisahkan berjauhan, seperti antar kota ataupun antar negara.

Mitos 7: Social media hanya memiliki efek buruk.
Dalam social media banyak orang dapat mengumpulkan banyak orang lainnya untuk berdonasi ataupun berkampanye membantu seseorang ataupun suatu komunitas. Tidak jarang juga orang mengajarkan sesuatu agar kehidupan orang lebih baik seperti video Youtube tentang gerakan olahraga yang cocok bagi pemula misalnya. Tentu saja semuanya harus dipilah dengan matang ya.

 

sm4
Mitos: Hubungan dalam social media tidaklah nyata. Apa iya? Lihat saja di http://bit.ly/2ehVdcI