Ada penilaian yang muncul di masyarakat berupa prasangka bahkan stigma tentang konsultasi ke psikolog: “kalo ke psikolog itu berarti loe sakit, sakit jiwa” atau “segitu beratnya sih masalah loe sampe mesti ke psikolog”. Atau “orang yang pergi ke psikolog pasti sakit jiwa tuh” atau “kasian yah itu orang sampe perlu ke psikolog untuk menolong dirinya sendiri, pasti udah stres berat deh”.
Contoh pernyataan-pernyataan di atas mungkin cukup sering anda dengar. Betul tidak sih pernyataan-pernyataan itu? Jadi siapa sih sebenarnya klien/pasien psikolog ya?
Pada dasarnya, psikolog menangani berbagai masalah yang dihadapi manusia. Baik dalam ranah sosial, personal, keluarga, pekerjaan dan masih banyak lagi. Dari masalah mental yang cukup berat seperti depresi, pengalaman traumatik, kecemasan tinggi, fobia dan masih banyak lagi macamnya. Tetapi psikolog juga dekat dengan penanganan masalah-masalah yang jauh lebih ringan dan umum dialami masyarakat sehari-hari seperti sulit tidur, anak atau remaja yang tidak mau sekolah atau masalah dalam rumah tangga dan masih banyak lagi contoh lainnya.
Bagaimanapun juga hidup tidak akan lepas dari masalah. Oleh karena itu, sewajarnyalah kita mencari pemahaman dan pertolongan jika diperlukan untuk menangani masalah hidup kita. Kita juga dapat berkonsultasi ke psikolog untuk pencegahan terjadinya masalah.
Jadi ga takut lagi kan ke psikolog? Yuk! Sapa takut!