Masih banyak orang meragukan kebahagiaan dirinya sendiri dan tidak tahu persis apakah dirinya sudah berbahagia. Saya akan coba bahas beberapa kepercayaan orang yang pernah ditanyakan kepada saya dan saya coba rangkum di sini:
Mitos 1: “Membicarakan kesedihan akan menghilangkan kebahagiaan yang telah kita miliki”
Fakta 1: Kesedihan merupakan bagian yang tidak terlepas dari kehidupan seseorang. Jika anda dapat merasakan kebahagiaan sejati dalam diri anda, artinya anda tahu bagaimana menghargai kesedihan yang pernah atau sedang anda alami dan tidak akan takut membicarakannya.
Mitos 2: “Saya akan bahagia jika saya menikah dengan orang yang tepat”
Fakta 2: Sayangnya, banyak penelitian psikologi menampilkan bahwa kebahagiaan pernikahan rata-rata hanya berlangsung dua tahun. Jika anda hanya mengandalkan pernikahan sebagai sumber kebahagiaan anda, maka anda akan mengalami kesulitan untuk merasa sudah menikah dengan orang yang tepat setelah dua tahun. Kebahagiaan harus dimulai dari diri sendiri dan pasangan adalah penambah kebahagiaan yang sudah anda miliki.

Mitos 3: “Saya tidak akan bahagia ketika hubungan saya dengan pasangan berakhir”
Fakta 3: Ketika suatu pernikahan atau hubungan berpasangan harus berakhir, reaksi awal kita seringkali muncul berupa ketakutan tidak akan pernah berbahagia lagi. Namun penting untuk diingat, manusia memiliki daya untuk bangkit dari keterpurukan.
Mitos 4: “Saya harus memiliki pasangan jika ingin bahagia”
Fakta 4: Nah ini nih yang seringkali dipikirkan para jomblo. Padahal banyak penelitian psikologi menunjukkan bahwa orang yang lajang tidak kurang bahagia daripada yang sudah menikah. Banyak hal yang dapat anda lakukan ketika anda lajang dan sulit anda lakukan ketika anda sudah menikah. Jadi, gunakan waktu lajang anda sebaik mungkin. Daripada anda memaksakan berpasangan karena terburu-buru ataupun malu dibilang jomblo.

Mitos 5: “Mendapatkan pekerjaan impian akan membuat saya bahagia”
Fakta 5: Sering sekali orang berpikir seperti ini, setelah pekerjaan impian didapatkan ternyata tidak sesempurna harapan yang dimiliki. Akhirnya kebahagiaan terasa berakhir. Perlu disadari bahwa proses dari menjalani pengalaman dalam pekerjaan impianlah yang sebaiknya membuat kita bahagia seperti; tantangannya, kesulitannya serta menikmati ketidaktahuan dalam pekerjaan baru.
Mitos 6: “Saya akan bahagia ketika saya sudah kaya dan sukses”
Fakta 6: Manusia bukanlah makhluk yang mudah puas. Batasan kaya dan sukses pada banyak orang bisa berubah hingga merasa membutuhkan lebih banyak uang. Tidak sedikit orang mengalami ketakutan besar kehilangan uang ataupun menjadi serakah. Penting untuk disadari kunci dari membeli kebahagiaan adalah bukan seberapa sukses diri kita, tetapi hal-hal kebaikan apa yang dapat kita lakukan dengan kesuksesan dan bukan seberapa besar pendapatan kita, tetapi seberapa bijak kita mengalokasikan pendapatan kita.

Mitos 7: “Jika terkena penyakit berat maka saya tidak akan pernah bahagia lagi”
Fakta 7: Mendapatkan vonis penyakit berat dari dokter bukanlah hal yang mudah diterima oleh banyak orang. Berbagai ketakutan dan pemikiran negatif menyelimuti pikiran. Penelitian psikologi menampilkan bahwa manusia memiliki kekuatan untuk menentukan pengalaman yang ingin kita hadapi. Apa yang kita pilih untuk kita fokuskan akan menjadi bagian dari kehidupan kita. Mungkin anda sedang mengalami penyakit berat dan menghabiskan waktu anda berpikir bahwa penyakit ini sudah merusak hidup anda, atau anda dapat memfokuskan diri untuk hal untuk berolahraga, melakukan meditasi atau melakukan hal-hal yang sudah lama ingin anda lakukan tetapi banyak keraguan untuk melakukannya.
Mitos 8: “Masa kehidupan terbaik saya sudah lewat”
Fakta 8: Banyak orang berpikir kebahagiaan akan menurun seiring bertambah tuanya seseorang. Ketika kita mulai menyadari bahwa tahun kehidupan kita di dunia ini semakin pendek dan berarti, kita akan mengubah persepsi kita tentang kehidupan. Kondisi ini akan membawa kita untuk lebih hidup di masa kini, bukan masa lalu ataupun masa depan. Kita akan menjadi lebih bijaksana secara emosional.
Sepakat mb anin, bukan hal hal yg diluar kita yang menentukan kebahagiaan tapi justru apa yg ada didalam diri kitalah yg mjd penentunya. Hadapi mitosnya & berbahagialah! Terima kasih mb Anin, inspiring! ❤️