Hai kak Anindya, kak kenapa ya saya tuh suka banget nunda-nunda? Ngerjain apa-apa selalu last minute. Sudah ngerencanain tapi ada aja alasan untuk menunda, males banget deh. Bagaimana ya kak beresinnya?
(Justin, 22 tahun, mahasiswa)
Hai Justin, kondisi yang kamu alami ini disebut Prokrastinasi. Pelakunya disebut Prokrastinator. Mungkin yang paling simpel buat Prokrastinator adalah “ayo lakukan, kerjakan sekarang“. Jangan habiskan waktu lagi dengan membuat berbagai perencanaan pengerjaan ataupun memberikan waktu untuk memikirkan kapan suatu tugas akan kamu kerjakan. Hal ini seringkali membuat seseorang merasa sudah mulai mengerjakan, padahal belum ya. Ketika kita betul-betul mulai mengerjakan tugas kita, sebenarnya persepsi kita tentang tugas tersebut berubah. Padahal saat mulai dikerjakan seringkali kita dapat menikmati tugas tersebut, memulainya yang memang seringkali jadi masalah.

Ada juga ketika kita harus melakukan tugas yang memang tidak menyenangkan dan tidak kita sukai, yang kita tunda pengerjaannya, akhirnya kita malah menjadi kesal sendiri. Untuk menghadapi tugas yang seperti ini, saran saya ya “telan saja, terima dan kerjakan“. Ini mungkin terkesan keras ya, tetapi Prokrastinator membutuhkan hal ini. Jangan takut melepaskan “perasaan tenang” ketika menunda yang hanya akan bertahan untuk jangka pendek. Ingatkan diri kamu bahwa fokus tugas ini untuk jangka panjang dan tidak ada orang yang menikmati tugas yang tidak menyenangkan. Kemampuan menghadapi emosi negatif dalam diri akan membantumu melepaskan diri sebagai Prokrastinator.

Terakhir, jujurlah pada dirimu sendiri. Seringkali Prokrastinator membenarkan sikap menunda mereka dengan mengatakan “Rasanya akan lebih enak nih jika besok mengerjakannya” atau “Nanti saja kalo waktunya sudah mepet, saya paling bisa bekerja ketika ada tekanan harus selesai”. Pada kenyataannya akhirnya tidak ada yang mengerjakannya dengan benar. Berhentilah membohongi diri anda sendiri.

Prokrastinasi bukanlah masalah manajemen waktu yang buruk. Prokrastinasi merupakan masalah yang cukup kompleks. Terkait kepribadian kamu, situasi dan kondisi yang kamu hadapi dan juga motivasi diri kamu sendiri. Jika tips di atas belum dapat membantu kamu ataupun kamu masih bingung dengan latar belakang mengapa kamu menjadi prokrastinator, hubungi psikolog yang dapat membantumu ya.
Sepakat mb Anin, mengerti seperti apa keadaan diri itu akan lebih membantu kita u/mengatasi hal ini. Sekiranya memang terasa sulit mengatasi, sebaiknya benar sekali u/mencari bantuan dari yang ahli. Terima kasih mb Anin, remindernya..❤️