Tidak ada orang yang suka melakukan kesalahan. Banyak orang lebih memilih menghindari mengakui kesalahan atau menyalahkan orang lain saat salah langkah. Kita semua tahu bahwa semua orang membuat kesalahan. Namun, tetap saja orang begitu takut melakukannya. Akhirnya, strategi apa yang efektif untuk meminimalkan kesalahan dan memaksimalkan apa yang dapat kita pelajari dari kesalahan? 

Ada empat kesalahan umum yang dilakukan orang saat mempertimbangkan kesalahan yang dilakukan sendiri maupun orang lain. Apa saja ya:

 

Tidak ada orang yang suka melakukan kesalahan. Banyak orang lebih memilih menghindari mengakui kesalahan atau menyalahkan orang lain saat salah langkah. Kita semua tahu bahwa semua orang membuat kesalahan. Namun, tetap saja orang begitu takut melakukannya. Kenapa begitu ya? Lihat yuk: http://bit.ly/2tYLa3Y

Mitos Kesalahan 1: Percaya bahwa semakin tua, lebih bijak dan lebih sukses, semakin sedikit kesalahan yang akan kita buat. Saat kita menjadi lebih tua, kita berharap kita akan lebih bijak, kita berharap bahwa kita akan mengalami kesuksesan yang lebih besar sambil membuat lebih sedikit kesalahan. Orang-orang bijaksana, bagaimanapun, tidak melihat kehidupan dengan cara ini. Sebaliknya, mereka menempatkan diri mereka lebih berisiko untuk melakukan kesalahan dengan merangkul perubahan dan tantangan. Banyak orang luar biasa, pada kenyataannya, telah mengambil risiko terbesar mereka pada usia yang sebagian dari kita akan mempertimbangkan untuk mencobanya tetapi menganggap sudah terlambat. Misalnya, Goethe menulis Faust pada usia 82; Michelangelo mulai bekerja di Basilika Santo Petrus pada usia 70. Orang sukses beranggapan bahwa hidup adalah proses coba-coba. Mereka terus belajar dan bereksperimen – membuat kesalahan yang berarti – sampai menarik napas terakhir.

Saat kita menjadi lebih tua, kita berharap kita akan lebih bijak, kita berharap bahwa kita akan mengalami kesuksesan yang lebih besar sambil membuat lebih sedikit kesalahan. Orang-orang bijaksana, tidak melihat kehidupan dengan cara ini.

Mitos kesalahan 2: Tidak dapat membedakan kesalahan dengan kegagalan. Sebagian besar kesalahan kita dalam hidup dapat diperbaiki dengan cara tertentu; misalnya perceraian adalah kegagalan anda di masa lalu, tetapi bila anda mempelajari kesalahan anda dalam perkawinan terdahulu, anda dapat membina hubungan yang lebih baik di masa mendatang. Thomas Edison mungkin dapat dijadikan contoh, setelah percobaan ke 10.000 dengan bola lampu gagal, dia ditanya mengapa dia melanjutkan. Dia menjawab: Saya tidak berkecil hati, karena setiap usaha yang salah ditemukan akan ada kemajuan.

Mitos kesalahan 3: Berpikir bahwa jalan kehidupan orang lain lebih mudah. Ketika kita melihat kesuksesan, seringkali kita hanya melihat sisi keberhasilannya saja.

Mitos kesalahan 3: Berpikir bahwa jalan kehidupan orang lain lebih mudah. Ketika kita melihat kesuksesan, kita hanya melihat sisi keberhasilannya. Atau kita mencari-cari alasan bahwa dia orang kaya sehingga lebih bermodal untuk menghasilkan uang lebih banyak. Anggaplah bahwa manuskrip Harry Potter yang asli ditolak oleh 12 penerbit sebelum dapat terbit; Michael Jordan pernah dikeluarkan dari tim basket SMA-nya; Walt Disney dipecat oleh seorang editor surat kabar yang menyatakan bahwa Disney tidak memiliki imajinasi, pada tahun pertama penjualannya, Coca-Cola hanya menjual 100 botol soda.

Thomas Edison mungkin dapat dijadikan contoh, setelah percobaan ke 10.000 dengan bola lampu gagal, dia ditanya mengapa dia melanjutkan. Dia menjawab: Saya tidak berkecil hati, karena setiap usaha yang salah ditemukan akan ada kemajuan.

Mitos kesalahan 4: Kita berasumsi bahwa kesalahan biasanya menyakitkan. Kegagalan tentu saja menyakitkan, karena permanen dan tidak bisa diperbaiki. Kesalahan, di sisi lain, adalah langkah menuju keberhasilan. Orang sukses adalah orang yang memulai usaha apapun dengan kesadaran bahwa apa yang mereka cari, dan jalan untuk mencapainya, mungkin sulit. Oleh karena itu, kesalahan sangat mungkin terjadi. Akibatnya, ketika kegagalan terjadi, itu bukan berarti ketidakmampuan pribadi anda.

 

Mitos kesalahan 4: Kita berasumsi bahwa kesalahan biasanya menyakitkan. Kegagalan tentu saja menyakitkan, karena permanen dan tidak bisa diperbaiki. Kesalahan, di sisi lain, adalah langkah perbaikan menuju kesuksesan.