Pada hari Kesehatan Sedunia pada tanggal 7 April, mungkin masih banyak yang tidak menyadari jika sering marah-marah bisa sangat merusak tubuh kita. Tidak ada bedanya juga ketika kita menekan kemarahan kita, banyak dari kita takut akan kemarahan diri sendiri, jadi kita menyimpannya. Kita mungkin khawatir jika kita mengungkapkannya, kita akan merusak diri kita atau orang lain. Bahkan melebihi bahayanya merokok dan obesitas. Masyarakat juga berperan dalam membentuk ketakutan kita terhadap kemarahan. Kemarahan dianggap bukan emosi yang dapat diterima dan harus ditekan. Lebih buruknya lagi, tidak banyak orang yang tahu apa yang harus dilakukan dengan kemarahan. 

Pada hari Kesehatan Sedunia pada tanggal 7 April, mungkin masih banyak yang tidak menyadari jika sering marah-marah atau menyimpan dan  menahan kemarahan, bisa sangat merusak tubuh kita. Melebihi bahayanya merokok dan obesitas. Tidak ada bedanya juga ketika kita menekan kemarahan kita, banyak dari kita takut akan kemarahan diri sendiri, jadi kita menyimpannya.

Kemarahan sebenarnya adalah emosi yang berharga. Kemarahan adalah pesan yang sangat baik untuk memberi tahu diri kita bahwa ada masalah dan diri kita tidak menyukai situasi tersebut. Kemarahan, seperti semua emosi, terletak pada sebuah kontinum. Bisa menjadi sangat bermasalah jika kita marah secara meledak-ledak ataupun terus menahan dan menyimpannya. Menolak kemarahan secara negatif akan mempengaruhi kesehatan fisik kita. Ini terkait dengan segala hal mulai dari sering merasa lelah luar biasa, migren, kanker sampai hipertensi sampai rasa sakit kronis.

Kemarahan sebenarnya adalah emosi yang berharga. Kemarahan adalah pesan yang sangat baik untuk memberi tahu diri kita bahwa ada masalah dan diri kita tidak menyukai situasi tersebut. Kemarahan, seperti semua emosi, terletak pada sebuah kontinum. Bisa menjadi sangat bermasalah jika kita marah secara meledak-ledak ataupun terus menahan dan menyimpannya. Menolak kemarahan secara negatif akan mempengaruhi kesehatan fisik kita. Ini terkait dengan segala hal mulai dari sering merasa lelah luar biasa, migren, kanker sampai hipertensi sampai rasa sakit kronis.

Untungnya kita dapat keluar dari kebiasan buruk marah-marah maupun untuk tidak menyimpan secara terus-menerus kemarahan kita. Seperti semua masalah emosional, kita harus memahami penyebab kemarahan kita yang sebenarnya. Kemarahan merupakan emosi sekunder, yaitu sebagai respon batinmu terhadap emosi utama. Jadi begini, ketika kita merasakan emosi utama, maka kamu merasa marah. Emosi utamanya bisa merupakan rasa sakit, duka cita, ketakutan, rasa bersalah, kesedihan, kerinduan, dan sebagainya. Emosi utama cenderung rentan. Emosi sekunder cenderung bersifat protektif.

Kesadaran akan tanda-tanda peringatan bahwa kemarahan sudah sudah perlu ditangani, bisa kamu lakukan. Cara paling praktisnya adalah dengan memperhatikan tubuh kita sendiri. Pikirkan skenario yang benar-benar membuat darah kamu terasa panas dan biarkan sedikit mendidih. Kemudian mulai pindahkan perhatianmu ke tubuhmu dan perhatikan sensasi apa yang terasa. Mungkin kamu merasakan badan sulit diam, sesak di dada, ketegangan pada otot tertentu, pengencangan gigi, dan tekanan di mata. Kenali kondisi perasaan-fisik ini karena mereka bisa memandumu memahami kemarahan yang ada dalam dirimu.

Langkah pertama memahami kemarahan dalam diri kita adalah ketika kita mau memunculkan kesadaran diri bahwa kamu sudah sering marah atau menyimpannya sendiri. Sering kali bisa juga seseorang tidak sadar akan kemarahannya sendiri karena menekannya secara tidak sadar hingga meledak. Kesadaran akan tanda-tanda peringatan bahwa kemarahan sudah sudah perlu ditangani, bisa kamu lakukan. Cara paling praktisnya adalah dengan memperhatikan tubuh kita sendiri. Pikirkan skenario yang benar-benar membuat darah kamu terasa panas dan biarkan sedikit mendidih. Kemudian mulai pindahkan perhatianmu ke tubuhmu dan perhatikan sensasi apa yang terasa. Mungkin kamu merasakan badan sulit diam, sesak di dada, ketegangan pada otot tertentu, pengencangan gigi, dan tekanan di mata. Kenali kondisi perasaan-fisik ini karena mereka bisa memandumu memahami kemarahan yang ada dalam dirimu.

Menjinakkan kemarahan yang dikeluarkan maupun yang disimpan bisa menjadi tidak mudah bagi banyak orang. Penting untuk menyayangi dirimu sendiri selama proses memahami hal ini. Jika kamu memiliki masalah karena sering menekan kemarahan atau malah terlalu cepat mengekspresikan kemarahanmu, mungkin ada baiknya jika mencari dukungan dari psikolog.

Menjinakkan kemarahan yang dikeluarkan maupun yang disimpan bisa menjadi tidak mudah bagi banyak orang. Penting untuk menyayangi dirimu sendiri selama proses memahami hal ini. Jika kamu memiliki masalah karena sering menekan kemarahan atau malah terlalu cepat mengekspresikan kemarahanmu, mungkin ada baiknya jika mencari dukungan dari psikolog.