Beberapa waktu lalu saya bertemu seorang teman lama dengan salah satu anaknya, dia bercerita,” Saya berharap anak saya bisa lebih percaya diri.” Saya melihat anaknya yang berumur 7 tahun tampak bahagia tapi pemalu. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak pemalu, tetapi saya mengerti keinginan teman saya agar anaknya dapat menjadi anak yang memiliki kepercayaan diri. Anak yang percaya diri akan menunjukkan keyakinan pada kemampuannya sendiri. Keyakinan seperti itu berkembang dari waktu ke waktu dan membutuhkan gaya pengasuhan yang sesuai dari orangtua.

Anak berkembang sebagai interaksi kompleks antara lingkungan internal dan eksternal mereka. Orang tua memainkan peran besar dalam dunia anak-anak. Anak-anak secara alami melihat kepada orang tua mereka untuk bimbingan, merasa nyaman dan belajar bagaimana berperilaku dan rasa percaya. Ini beberapa poin yang dapat membantu anak membangun dan memelihara kepercayaan diri:

Menyemangati anak tanpa henti. Ini sebenarnya ide yang sederhana tetapi menantang banyak orang tua. Seorang teman pernah memberi tahu saya bahwa dia tidak mendukung keinginan anaknya untuk menjadi pemusik. Penting untuk dipahami bahwa mengasuh anak yang bahagia, salah satunya adalah dorongan tanpa akhir dan percaya pada impian mereka. Mimpi anak seringkali berubah seiring berjalannya waktu, tetapi mereka tidak akan pernah melupakan bagaimana orangtuanya membuat mereka merasakan kesabaran dan dukungan.

Biarkan anak melihat kembali kualitas positif mereka. Misalnya, “Mama sangat terkesan ketika kamu memandikan kucing dan anjing kita, bersih ya, kamu memang penyayang binatang ya.” Pencerminan yang konsisten akan menanamkan benih kepercayaan.

Menyemangati anak tanpa henti. Ini sebenarnya ide yang sederhana tetapi menantang banyak orang tua. Seorang teman pernah memberi tahu saya bahwa dia tidak mendukung keinginan anaknya untuk menjadi pemusik. Penting untuk dipahami bahwa mengasuh anak yang bahagia, salah satunya adalah dorongan tanpa akhir dan percaya pada impian mereka. Mimpi anak seringkali berubah seiring berjalannya waktu, tetapi mereka tidak akan pernah melupakan bagaimana orangtuanya membuat mereka merasakan kesabaran dan dukungan.

Menyemangati anak tanpa henti. Ini sebenarnya ide yang sederhana tetapi menantang banyak orang tua. Seorang teman pernah memberi tahu saya bahwa dia tidak mendukung keinginan anaknya untuk menjadi pemusik. Penting untuk dipahami bahwa mengasuh anak yang bahagia, salah satunya adalah dorongan tanpa akhir dan percaya pada impian mereka. Mimpi anak seringkali berubah seiring berjalannya waktu, tetapi mereka tidak akan pernah melupakan bagaimana orangtuanya membuat mereka merasakan kesabaran dan dukungan.

Mengembangkan rasa percaya. Anak-anak memahami apa yang anda rasakan tentang mereka. Ketika anda memperluas kepercayaan kepada anak anda, mereka akan mulai memperluasnya ke diri mereka sendiri. Misalnya, ketika anda ingin bagian depan rumah terlihat rapi. Anda memberikan pekerjaan itu kepada anak anda yang berusia sepuluh tahun. Anda menjelaskan kepadanya bahwa dia bebas membuatnya terlihat bagus dengan cara apa pun yang dia inginkan (mis. menanam bunga, menyapu, mengecat pagar atau lainnya). Anda juga menjelaskan bahwa jika dia membutuhkan bantuan, anda bersedia membantu.

Keterampilan diri. Anak-anak perlu melihat keterampilan mereka sendiri dan merasa mereka bisa melakukannya. Sebagai contoh, Vera mengikuti les piano dan mulai memainkan lagu yang lebih cepat dengan cepat. Ayah dan ibunya tetap memberikan tepuk tangan yang meriah. Sekarang Vera mulai  jauh lebih mudah memainkan piano di depan orang baru.

Biarkan anak melihat kembali kualitas positif mereka. Misalnya, “Mama sangat terkesan ketika kamu memandikan kucing dan anjing kita, bersih ya, kamu memang penyayang binatang ya.” Pencerminan yang konsisten akan menanamkan benih kepercayaan.

Apakah anak mampu merasa percaya diri? Tentu saja. Terlalu banyak anak tumbuh dalam situasi di mana mereka mengalami trauma, kecemasan, diabaikan atau penganiayaan. Jika ini kasusnya, anak memiliki sedikit kerja ekstra untuk merasa lebih baik dan kemudian mengembangkan kepercayaan diri. Kabar baiknya adalah selalu mungkin. Dengan pendampingan, pendidikan, konseling dan program kreatif, banyak anak telah belajar bagaimana merasa senang dengan keterampilan mereka dan akhirnya mempercayai kemampuan mereka.

Apakah anak mampu merasa percaya diri? Tentu saja. Terlalu banyak anak tumbuh dalam situasi di mana mereka mengalami trauma, kecemasan, diabaikan atau penganiayaan. Jika ini kasusnya, anak memiliki sedikit kerja ekstra untuk merasa lebih baik dan kemudian mengembangkan kepercayaan diri. Kabar baiknya adalah selalu mungkin. Dengan pendampingan, pendidikan, konseling dan program kreatif, banyak anak telah belajar bagaimana merasa senang dengan keterampilan mereka dan akhirnya mempercayai kemampuan mereka.

Kepercayaan diri dibangun di atas kemampuan untuk mulai melihat diri sendiri sebagai seorang yang terampil. Keyakinan seorang anak dipermudah ketika orang tua atau orang dewasa menempatkan kepercayaan dan keyakinan mereka pada anak tersebut. Seorang anak kemudian akan mencerminkan kepercayaan itu secara internal dalam diri mereka. Hari demi hari seorang anak akan terus mengembangkan kepercayaan dirinya sendiri terbawa hingga dewasa.