Hai kak Anindya, aku sekarang lagi berpacaran dengan orang yang terpaut usia jauh diatasku, beda usia kami 12 tahun. Orangnya baik banget sih walaupun kadang obrolan kami ga nyambung tetapi hubungan kami menyenangkan. Aku bingung, baik ga sih hubungan kami? Memungkinkan ga ya untuk diseriusin?
(Martha, 23 tahun, freelancer)

Hai Martha, perbedaan usia dalam hubungan berpacaran bahkan hingga ke jenjang pernikahan, sering menjadi topik hangat bagi pasangan dengan beda usia 8 tahun keatas, pada laki-laki maupun perempuan. Pernikahan dan berpacaran dengan seseorang yang jauh lebih tua atau jauh lebih muda mungkin masih tidak umum bagi banyak orang, apalagi jika perempuannya yang lebih tua, tetapi pada kenyataannya makin banyak dilakukan oleh banyak pasangan. Hubungan ini, bagaimanapun, mungkin datang dengan beberapa tantangan: Bagaimana kita memutuskan apakah perbedaan usia akan menjadi masalah? Apakah perbedaan usia terlalu besar? atau justru usia bukan masalah besar? Berikut ini contoh masalah potensial yang penting diperhatikan pasangan beda usia jauh:
Seberapa banyak sih kesamaan kalian? Kesamaan memprediksi kepuasan dalam hubungan jangka panjang, dan sebenarnya semua pasangan harus memperhatikan pertanyaan tentang minat dan preferensi bersama, pasangan beda usia jauh dapat mengalami hal ini lebih dari pasangan yang seumuran. Usia mungkin hanya berupa angka untuk satu pasangan, atau justru bisa jadi faktor yang mendorong terlihatnya perbedaan yang semakin besar dalam kegiatan rekreasi yang disukai, cara membelanjakan uang, atau keputusan bersama lainnya.

Jika pernikahan sudah menjadi pembahasan kalian berdua, percakapan kapan harus mengambil langkah berikutnya dapat sangat bermanfaat bagi pasangan beda usia jauh. Membahas harapan dan rencana bersama dapat membantu pasangan menentukan cara terbaik untuk bergerak maju.
Apakah teman dan keluarga kalian mendukung? Pasangan pasangan beda usia jauh sering mengalami ketidaksetujuan sosial secara umum terhadap hubungan mereka karena dianggap aneh dan tidak akan sukses. Hal ini dapat memunculkan stres atau mengisolasi diri kalian dari orang terdekat kalian. Memiliki teman dan keluarga yang suportif dapat sangat berguna untuk hubungan berbeda usia jauh. Namun, penting untuk dipahami juga seringkali memang keluarga dan teman tidak dapat langsung menerima dan membutuhkan waktu untuk melihat kesungguhan pasangan berbeda usia jauh. Oleh sebab itu, jika kalian sudah memiliki tekad bulat dan niat baik untuk berpasangan, bersabarlah juga dengan lingkungan terdekat kita.

Memiliki anak atau tidak punya anak? Pertanyaan ini harus dipahami untuk pasangan beda usia jauh. Apakah memiliki anak biologis atau mengadopsi, menjadi orang tua di usia 20-an atau awal 30-an dapat terasa berbeda dari menjadi orang tua di usia 40-an, 50-an, atau 60-an.
Apakah kamu dan pasangan sudah siap secara finansial? Jika hubungan berbeda usia jauh akan menjadi jangka panjang, hal ini penting untuk rencana yang akan mendukung kedua pasangan.

Apakah tujuan hubunganmu sudah untuk saling melengkapi? Tidak mudah ketika seseorang berpikir tentang hubungan jangka pendek saja sementara yang lain memiliki ambisi jangka panjang. Sasaran-sasaran hubungan yang tidak sesuai tersebut umum dialami pasangan berbeda usia jauh. Jika perbedaan usia sudah menjadi masalah sejak awal hubunganmu, artinya pembahasan cinta, komitmen hingga, persahabatan dalam kehidupan berpasangan akan sulit untuk menjadi landasan penting untuk menikah, karena hal ini sangat sedikit hubungannya dengan usia.