Tidak dipungkiri media sosial dapat memudahkan siapapun untuk melakukan pencitraan diri dan  kondisi ini dapat mempengaruhi kesejahteraan mental kita. Pencitraan diri dalam media sosial merupakan diri ideal yang kita ciptakan, kita konstruksikan di media sosial. Kenapa sih sebenarnya seseorang melakukan pencitraan diri di Sosmed:

Sebenarnya semua orang memiliki gambaran umum yang dibangun, kemudian kita masukkan ke dunia maya berdasarkan seperti apa kita ingin dilihat orang lain. Kadarnya saja yang berbeda-beda.

1. Sebenarnya semua orang memiliki gambaran umum yang dibangun, kemudian kita masukkan ke dunia maya berdasarkan seperti apa kita ingin dilihat orang lain. Kadarnya saja yang berbeda-beda.

Pencitraan diri seseorang  sebenarnya didasarkan pada tindakan, perilaku dan kebutuhan saat ini yang dimiliki oleh orang tersebut.

2. Pencitraan diri seseorang  sebenarnya didasarkan pada tindakan, perilaku dan kebutuhan saat ini yang dimiliki oleh orang tersebut.

3. Pencitraan diri dilakukan karena kebutuhan seseorang untuk terlihat kaya, keren, gaul, hebat dan terkenal.

Pencitraan diri dilakukan karena kebutuhan seseorang untuk terlihat kaya, keren, gaul, hebat dan terkenal.

4. Sebenarnya pencitraan diri bisa saja menjadi positif. Misalnya untuk membantu sesama makhluk hidup. Ketika seorang pecinta kucing dan anjing, memasukkan foto-foto anjing dan kucing yang dapat diadopsi. Atau ingin mencitrakan pendidikan akan pemahaman mengenai HIV/AIDS yang menampilkan mitos dan pencegahan HIV/AIDS.

Sebenarnya pencitraan diri bisa saja menjadi positif. Misalnya untuk membantu sesama makhluk hidup. Ketika seorang pecinta kucing dan anjing, memasukkan foto-foto anjing dan kucing yang dapat diadopsi. Atau ingin mencitrakan pendidikan akan pemahaman mengenai HIV/AIDS yang menampilkan mitos dan pencegahan HIV/AIDS.