Hello Mbak Anindya, saya masih suka mengalami banyak keraguan pada diri saya sendiri ketika menjalani kehidupan. Masih suka mengiyakan orang lain karena tidak enak untuk menolak, terkadang malah jadi mengorbankan janji saya dengan orang lainnya lagi. Saya juga berpegangan sekali pada masukan orangtua yang sering saya ikuti daripada pemikiran saya sendiri. Begitu juga kalo berkenalan dengan laki-laki, saya suka merasa tidak yakin jika ingin menjalin hubungan. Kelihatannya saya tidak percaya diri ya mbak, seperti apa sih mbak orang yang percaya diri itu?
(Liza, 27 tahun, pegawai swasta)

Salah satu bagian dari membangun kepercayaan diri adalah membuat komitmen pada diri sendiri untuk tidak selalu berusaha menyenangkan orang lain atau belajar untuk mengatakan tidak pada orang lain. Daripada hanya mengejar kenyamanan sementara dengan selalu berusaha memuaskan orang lain, kamu dapat belajar memberikan dirimu kesempatan untuk mempercayai kata hatimu sendiri.

Hai Liza,
Salah satu bagian dari membangun kepercayaan diri adalah membuat komitmen pada diri sendiri untuk tidak selalu berusaha menyenangkan orang lain atau belajar untuk mengatakan tidak pada orang lain. Daripada hanya mengejar kenyamanan sementara dengan selalu berusaha memuaskan orang lain, kamu dapat belajar memberikan dirimu kesempatan untuk mempercayai kata hatimu sendiri. Termasuk mencoba menghadapi tantangan atau hal baru. Sedikit demi sedikit cobalah menulis sendiri jalan kehidupanmu, daripada membiarkan terus orang lain menuliskannya untukmu.

Jika kamu tidak ingin membiarkan dirimu tidak berkembang dan ingin menjadi lebih kuat, artinya sudah saatnya kamu memberikan waktu pada dirimu sendiri untuk mempelajari cara yang sehat untuk mengembangkan kepercayaan diri. Jika hal ini sulit kamu lakukan sendiri, tidak ada salahnya mengunjungi psikolog untuk membantumu.

 

Jika kamu tidak ingin membiarkan dirimu tidak berkembang dan ingin menjadi lebih kuat, artinya sudah saatnya kamu memberikan waktu pada diri sendiri untuk mempelajari cara yang sehat untuk mengembangkan kepercayaan diri. Jika hal ini sulit kamu lakukan sendiri, tidak ada salahnya mengunjungi psikolog untuk membantumu. Jadi seperti apa sih perilaku orang yang percaya diri itu? :

1. Mereka hidup dengan kerendahan hati.
Ketika seseorang sudah memahami kekurangan dan kelebihan dirinya sendiri, hingga mampu menerima kondisi dirinya apa adanya. Tidak akan ada lagi keinginan untuk menyombongkan diri sendiri.

2. Berani berpendapat  tanpa bermaksud merugikan orang lain walaupun belum tentu sejalan dengan kebanyakan orang.
Mengatakan sesuatu apa adanya, tidak bergantung dari pendengar akan mendengarkan apalagi hingga memahami apa yang kita sampaikan. Merelakan dan mengikhlaskan apa yang kita katakan pada mereka adalah salah satu tanda kepercayaan diri seseorang.

3. Mereka mampu untuk menjaga ketenangan diri dari berita buruk mengenai diri mereka.
Orang yang mampu mengapresiasi diri sendiri akan lebih mudah untuk tenang ketika mendengarkan hal buruk yang disampaikan orang lain mengenai diri kita. Mereka mengenali pentingnya hal ini dalam komunikasi kita dengan orang lain.

Jadi seperti apa sih perilaku orang yang percaya diri itu? : Mereka hidup dengan kerendahan hati. Ketika seseorang sudah memahami kekurangan dan kelebihan dirinya sendiri, hingga mampu menerima kondisi dirinya apa adanya. Tidak akan ada lagi keinginan untuk menyombongkan diri sendiri.

4. Mereka mengenali peran emosi negatif seperti kemarahan, ketakutan dan rasa bersalah dapat memainkan peran dalam hidup seseorang.
Hal ini membuat seseorang tidak mudah terpancing emosi negatif dari lawan bicaranya namun justru berusaha memahami apa yang melatarbelakangi emosi negatif tersebut.

5. Mereka tidak hidup hanya dengan mengikuti arus ataupun sekedar mengikuti orang lain atapun orang kebanyakan.
Kepercayaan diri adalah mengenali apa yang tepat dan baik bagi dirimu sendiri dan tahu betul bahwa apa yang baik bagi orang lain belum tentu cocok dan sesuai dengan nilai, pemikiran dan kebaikan dirimu sendiri.

6. Dapat mengikuti kata hati dan menemukan logika untuk mempercayai kemampuan orang lain untuk membuat keputusan sendiri.
Kita dapat membantu orang terdekat kita dengan mempercayai kemampuan mereka membuat keputusan dan mempelajarinya. Jika mereka tidak dapat atau enggan melakukannya, orang yang memiliki kepercayaan diri akan dapat menerimanya dengan tenang. Kemudian, memberikan batasan dan tentu saja mengikhlaskan keputusan orang tersebut.

Jadi seperti apa sih perilaku orang yang percaya diri itu? : Mengenali bahwa emosi yang sehat adalah bergerak dari menjadi korban ataupun terus menerus menyalahkan orang lain menjadi seorang yang kuat. Kepercayaan diri yang terus tumbuh merupakan kekuatan diri.  Artinya, seseorang yang mampu melepas kontrol diri dari masa lalu dan belajar untuk hidup pada saat ini, bukan 5 menit lalu ataupun tahun lalu.

7. Kata-kata mereka dapat dipegang dan diandalkan.
Kepercayaan diri adalah tahu betul apa yang hendak kita katakan pada orang lain, tidak seenaknya dan tidak asal bicara ataupun sekedar mengulang perkataan orang lain.

8. Mereka paham masa lalu adalah masa lalu dan masa kini adalah masa kini.
Mengenali bahwa emosi yang sehat adalah bergerak dari menjadi korban ataupun terus menerus menyalahkan orang lain menjadi seorang pemenang. Kepercayaan diri yang terus tumbuh merupakan kekuatan diri.  Artinya, seseorang yang mampu melepas kontrol diri dari masa lalu dan belajar untuk hidup pada saat ini, bukan 5 menit lalu ataupun tahun lalu.

Mempelajari ataupun meningkatkan kepercayaan diri dapat dilakukan dengan perlahan saja, coba buat keputusan-keputusan kecil dan perhatikan hasil-hasil kecilnya. Kondisi inilah yang dapat membawa seseorang akhirnya dapat keluar dari Comfort Zone-nya dan mampu mempercayai dirinya sendiri.

Baca juga ya: Keluar dari Comfort Zone itu perlu untuk dilakukan, tetapi kenapa sulit ya?