Tahun Baru 2021 baru saja datang, mungkin kebanyakan dari anda sudah pada buat daftar resolusi untuk tahun ini. Banyak hal yang ingin anda ubah, dan tahun baru ini menandai awal yang baru, yang sepertinya merupakan waktu terbaik untuk memulai. Sayangnya, setiap tahun jutaan orang membuat daftar resolusi Tahun Baru, dan pada pertengahan tahun, resolusi tersebut gagal. Pada akhir tahun, sangat sedikit hal, jika ada, yang berubah, dan sebelum anda menyadarinya, akhirnya anda hanya membuat daftar lain untuk tahun berikutnya. Memahami alasan di balik resolusi ini lebih penting daripada membuat daftar sebenarnya, coba deh lihat mitos dan kenyataan sesungguhnya dibawah ini:

Mitos # 1: Anda tahu persis apa yang ingin anda ubah.
Realitas: Kita harus fokus pada alasan mengapa kita mencoba untuk berubah, daripada berfokus pada hal aktual yang perlu diubah.
Anda pikir anda akan lebih bahagia saat kehilangan 10 kg berat badan anda. Mengapa? Apakah akan membuat anda bisa menggunakan pakaian lama anda ketika lebih muda? Apakah untuk membuat diri anda lebih menarik bagi pasangan atau calon pasangan? Menetapkan tujuan tanpa memahami tujuan tersebut membuat seseorang seringkali gagal mencapai tujuan dan lebih cenderung merasa tidak puas, bahkan ketika tujuan tersebut tercapai. Jika tujuannya adalah untuk menurunkan 10 kg, dan alasannya adalah agar anda dapat merasa lebih percaya diri, apakah penurunan berat badan ini sebenarnya akan menghasilkan lebih banyak kepercayaan diri? Kepercayaan diri adalah tentang mencintai tubuh anda terlepas dari ukuran dan bentuknya. Mungkin menurunkan 10 kg akan membantu anda merasa lebih nyaman dengan tubuh anda sendiri. Namun, apakah ada aspek lain dalam hidup anda yang menyebabkan anda kehilangan kepercayaan diri? Mungkin hubungan yang buruk, perasaan tidak puas dengan pekerjaan anda, atau pergulatan anda melawan depresi juga dapat berkontribusi pada kebutuhan akan harga diri yang lebih tinggi. Mulailah dengan apa yang ingin anda rasakan, kemudian tetapkan tujuan yang dapat membantu memperoleh perasaan positif yang diinginkan atau menghilangkan yang negatif.

Mitos # 2: Tujuan besar lebih baik daripada tujuan kecil.
Kenyataan: Ini semua sebenarnya tentang langkah kecil.
Kita sering menetapkan tujuan keuangan yang besar untuk Tahun Baru, seperti “mari kita hemat 25% dari gaji kita”, dan itu mungkin layak untuk kuartal pertama, tetapi hal-hal tak terduga muncul selama tahun itu yang dapat membuat kita merasa seperti kita tidak dapat memenuhi kebutuhan kita. Pandemi yang masih berlangsung. Tagihan medis, mobil rusak yang tidak terduga, pajak, banyak berbelanja ketika liburan, beberapa dari hal-hal ini dapat kita kendalikan, namun tidak semua kan. Menyiapkan pengurangan otomatis beberapa ratus ribu per minggu dari rekening gaji anda ke tabungan, dan kemudian menyiapkan pengingat triwulanan untuk memindahkan uang ke rekening investasi, bisa membantu anda mencapai tujuan dengan cara yang lebih mudah dikelola. Kita lebih cenderung mencapai tujuan yang dipecah menjadi langkah-langkah kecil dan spesifik, dan kita harus mensyukuri langkah-langkah kecil ini loh jika memang dilakukan di sepanjang jalan kehidupan untuk memenuhi tujuan besar kita.

Mitos # 3: Mudah membuat satu perubahan kecil.
Realitas: Mengubah apapun membutuhkan komitmen dan waktu.
Perubahan kecil, seperti membaca selama 30 menit sehari atau berolahraga tiga hari seminggu, sepertinya gampang banget kan? Di atas kertas, ya, memang; Namun, kebiasaan terbentuk dari perilaku yang berulang selama tiga bulan berturut-turut. Segala jenis perubahan perilaku, besar atau kecil, membutuhkan upaya terus menerus sampai menjadi bagian otomatis dari rutinitas kita. Dan menambahkan sesuatu ke rutinitas Anda berarti mengurangi sesuatu yang lain. Membaca 30 menit setiap hari dapat berarti mengurangi menonton televisi per hari atau mengurangi tidur 30 menit setiap malam. Perubahan sekecil apa pun pun sulit. Jadi jangan dianggap entang ya!

Mitos # 5: Anda tidak perlu menuliskan resolusi Tahun Baru anda. Memikirkannya saja sudah penting.
Kenyataan: Tuliskan tujuan anda, dan biarkan orang lain meminta pertanggungjawaban anda.
Buatlah daftar tujuan anda, alasan dan perasaan di balik gol-gol ini, sebuah rencana untuk memperoleh gol-gol ini, dan garis waktu. Komitmen yang dapat diukur lebih mudah dilacak daripada komitmen yang luhur, seperti “Saya ingin lebih bahagia”. Jika anda ingin lebih bahagia, temukan cara terukur untuk melakukannya, seperti bertemu teman baru, mempelajari hobi baru, dan memahami apa yang sebenarnya membuat anda bahagia. Buatlah catatan tentang hal-hal ini, dan bisa juga anda minta anggota keluarga atau teman dekat anda untuk membantu anda memenuhi tujuan ini dengan meminta mereka menanyakan pertanggungjawaban anda pada daftar resolusi yang anda sudah buat.