Anda pernah mendengar orang mengatakan bahwa ‘uang tidak bisa membeli kebahagiaan’ bukan? Anda bisa aja membeli sesuatu dengan uang, tetapi anda sebenarnya tidak sedang membeli jalan menuju kebahagiaan. Kebahagiaan adalah sesuatu yang datang dari dalam diri anda sendiri. Orang-orang di sekitar anda dapat menambah rasa kebahagiannya tersebut dan begitu juga kehidupan yang sedang anda jalani. Tentu saja, anda dapat memiliki uang dan merasa bahagia, tetapi anda juga dalam kondisi kemiskinan dan tetap bahagia.

Menjadi kaya seringkali datang dengan serangkaian masalahnya sendiri. Banyak orang berpikir bahwa uang berlimpah akan menyelesaikan semua masalah mereka. Sampai pada titik mereka menemukan bahwa ketika mereka memiliki lebih banyak uang (memang tidak semua orang beruntung bisa sampai tahapan ini), malah menambah masalah dalam hidup mereka. Mereka yang memiliki lebih sedikit mungkin merasa kesal, mereka yang memiliki lebih mungkin tidak ingin berbagi kekayaan mereka. Namun, itu tidak membuat stres mereka berkurang ketika sekarang memiliki rumah besar. Tidak membuat tragedi yang mereka alami tiba-tiba hilang karena ada mobil mewah di garasi mereka.

Mungkin saja menjadi kaya sekaligus bahagia, tetapi itu tidak datang dari uang itu sendiri. Melainkan berasal dari orang itu sendiri. Orang bisa bahagia dengan kekayaan yang lebih sedikit, tetapi sangat mungkin bagi orang untuk berpikir bahwa uang akan menyelesaikan masalah mereka dan kemudian membenci kenyataan bahwa mereka tidak berkecukupan untuk hal-hal yang mereka inginkan dalam hidup mereka. Ketika tidak ada uang, mudah untuk merasa bahwa memiliki lebih banyak akan memperbaiki segalanya. Mampu membeli semua hal yang anda inginkan akan membuat segalanya lebih baik, pasti rasanya seperti itu bukan?
Memiliki sedikit uang bisa sama merusaknya dengan memiliki banyak uang. Orang yang tidak punya uang memiliki kesempatan yang sama untuk merasakan kemarahan, kecemburuan, dan kekecewaan seperti orang lain yang kaya. Mereka juga memiliki masalah dalam hubungan, kekecewaan ataupun stres. Dalam banyak kasus, seseorang yang miskin mungkin memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami hal-hal ini karena tidak ada uang yang tersedia untuk membantu keluarga mereka.
Di sisi lain, seseorang yang miskin juga bisa menjadi sangat bahagia. Ini adalah orang-orang yang menyadari bahwa uang bukanlah hal yang paling penting. Mereka adalah orang-orang yang tahu bahwa untuk bahagia mereka harus puas dengan apa yang mereka miliki dan mencintai orang-orang di sekitar mereka. Mereka tahu bahwa untuk terus tumbuh dan terus menjadi lebih kuat dan lebih baik untuk orang-orang di sekitar mereka tidak berarti memiliki lebih banyak uang. Bagi orang-orang yang tidak memiliki apa-apa lagi, terkadang inilah satu-satunya hal yang menyatukan mereka.

Rasa syukur atas apa yang hadir dalam hidup kita, dapat mendukung hadirnya perasaan bahagia. Memperhatikan apa yang berjalan baik untuk anda atau keluarga anda, hal-hal yang berjalan baik di tempat kerja, hal-hal baik yang anda miliki secara fisik maupun kesehatan mental yang terjaga, akan membantu meningkatkan perasaan bahagia. Uang menyebabkan banyak tantangan baik bagi mereka yang memiliki banyak uang maupun mereka yang tidak memilikinya. Meskipun diperlukan untuk bertahan hidup, uang tidak akan menggantikan banyak hal yang menawarkan kebahagiaan, seperti hubungan baik dengan diri sendiri maupun dengan sekitar kita. Penting untuk disadari, bahwa merasa bahagia 100% sepanjang waktu tidaklah realistis. Setiap orang mengalami pasang surut, tantangan, stres, dan hal-hal lain yang memengaruhi suasana hati mereka dari waktu ke waktu. Mengenali status emosi diri dan berfokus pada hal-hal kebaikan yang perlu dilakukan adalah cara yang bagus untuk menikmati periode kebahagiaan dan menavigasi periode kehidupan ketika rasanya kekurangan.

Jika anda sedang berjuang dengan segala jenis masalah hubungan atau masalah kesehatan mental, pertimbangkan untuk mencari masukan dari psikolog. Seorang psikolog dapat membantu mendukung anda dalam hubungan anda, pertumbuhan pribadi anda serta mengelola emosi anda. Jadi, masih yakin jika uang bisa jadi sumber kebahagiaan?