Bisa dipahami ketika orang tua menjadi sangat kesal ketika anak remaja mereka berbohong. Beberapa hari yang lalu seorang ibu mengungkapkan kegelisahannya kepada saya tentang apakah perilaku berbohong putranya akan memburuk atau tidak. Orang tua sering juga merasa kecewa dan sakit hati akibat mendengar kebohongan dari anak-anak mereka. Mereka mungkin menyalahkan diri mereka sendiri, berpikir bahwa mereka tidak menciptakan lingkungan yang cukup aman secara emosional agar anak-anak mereka lebih jujur. Kabar baiknya adalah anda dapat membantu anak anda menjadi lebih terbuka tentang kekhawatiran yang benar-benar mengganggunya dan/atau berbagi tentang pilihan buruk yang mungkin telah mereka buat. Remaja lebih sungkan berbohong ketika mereka merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.
Lihat berikut ini adalah cara untuk memupuk kebiasaan bersikap jujur pada anak dan remaja sekaligus membangun harga diri mereka:

1) Cobalah untuk mengingat bahwa anak-anak bisa sangat egois dan mereka sering tidak mengerti betapa menyakitkannya kebohongan. Diskusikan dengan tenang daripada berceramah tentang kejujuran dan ketidakjujuran, dan mengapa mereka memilih untuk berbohong. Jangan gunakan nada menghakimi, karena biasanya memicu refleks “Lihat, saya tidak bisa memberi tahu orang tua saya apa pun”. Anda mungkin belum tentu secara langsung menghentikan anak remaja anda untuk membuat kebohongan setiap hari, tetapi anda dapat menyampaikan bahwa ada opsi lain yang tersedia.

2) Anda dapat menganggap diri anda sebagai “pelatih emosi” daripada berusaha menunjukkan siapa bosnya. Bicara tentang bagaimana mengatakan yang sebenarnya bisa terasa menakutkan dan bagaimana kita semua bisa merasa takut dan sebenarnya tidak mengapa merasa takut sesekali. Berikan pada mereka cara menenangkan diri dan memecahkan masalah adalah kunci untuk kehidupan yang baik. Hubungkan bagaimana kebohongan dapat memberikan ilusi yang menggoda tentang ketenangan dan menghindari masalah (misalnya pekerjaan rumah yang belum selesai) tetapi tunjukkan bahwa dalam jangka panjang kebohongan hanya menciptakan stres dan kekacauan emosional.
3) Jika anda merasa bahwa anak anda membuat kebohongan sebagai cara “pergi ke” untuk mengatasi masalah mereka, tunjukkan bahwa anda memperhatikan kondisi ini. Bicara tentang masalah yang mereka hadapi sebagai konsekuensi dari berbohong tetapi jangan gunakan nada mempermalukan mereka saat menyampaikannya. Berkolaborasi dengan anak anda untuk memahami ketakutannya. Misalnya, apakah dia percaya bahwa mengatakan sesuatu yang tidak jujur membantunya menyesuaikan diri?

4) Intinya adalah membantu anak anda melihat sasaran utamanya. Saya sering mengingatkan anak-anak saya sendiri dan klien saya tentang nilai diri mereka. Misalnya, jika anak anda melebih-lebihkan sebuah cerita, anda mungkin bertanya, “Apa yang kamu katakan kepada saya benar-benar menarik minat saya, tetapi kemudian sepertinya kamu mulai menambahkan sesuatu yang mungkin ga benar deh ke dalamnya. Itu bisa menghalangi kamu untuk melihat diri kita menjadi dewasa. Bisakah kamu memberi tahu saya mengapa kamu belum memutuskan untuk melakukan itu?”

Perlu diingat bahwa mengatasi perilaku berbohong adalah proses bukan instan. Beberapa anak mungkin membutuhkan waktu beberapa saat sebelum mereka merasa aman untuk seimbang dengan orangtuanya. Tetapi jika anda tidak membiarkan diri anda selalu emosional reaktif dantidak terburu-buru menghakimi, anak atau remaja anda lebih mungkin untuk akhirnya terbuka. Sementara dalam jangka pendek anda mungkin hanya dapat anak yang hanya mengangkat bahu, tetap tenang dalam situasi ini akan membantu suara kebenaran dan alasan anda akhirnya mereka dengar. Semoga membantu!