Saya melihat banyak orang berjuang di dalam kehidupan personal, tempat kerja dan dalam hubungan percintaan mereka karena mereka merasa tidak pantas untuk dicintai; mereka tidak mencintai diri mereka sendiri. Padahal mencintai diri sendiri merupakan bagian dari kesehatan mental dan sumber kebahagiaan seseorang. Misalnya, jika kita ingin menurunkan berat badan, kita mungkin merasa bahwa setelah mengalami sedikit keberhasilan, anda mulai mencemaskan keberhasilan anda. Atau kita bahkan bisa memulai persahabatan baru dengan seseorang yang sangat kita sukai, namun tidak lama anda menemukan bahwa anda “terlalu sibuk” menyesuaikan diri dengan jadwal mereka. Bisa juga jika anda jatuh cinta, anda mulai membuat alasan untuk menarik diri. Ketika kita berhasil di satu area kehidupan, kita menemukan diri kita menyabotase diri kita di tempat lain. Bila kejadian-kejadian seperti ini terjadi, seseorang menjadi sering mudah menyalahkan keadaan atau menganggap sebagai takdir buruk yang harus diterima. Pada kenyataannya, banyak dari kita tidak memiliki toleransi terhadap kebahagiaan kita sendiri.

Saya melihat banyak orang berjuang di dalam kehidupan personal, tempat kerja dan dalam hubungan percintaan mereka karena mereka merasa tidak pantas untuk dicintai; mereka tidak mencintai diri mereka sendiri. Padahal mencintai diri sendiri merupakan bagian dari kesehatan mental dan sumber kebahagiaan seseorang.

Mengapa ini bisa terjadi ya? Banyak dari kita lebih suka menyangkal diri sendiri daripada yang kita sadari. Kita cenderung berpikir bahwa mengejar hal-hal yang membuat kita takut adalah egois atau memaksakan diri sendiri. Kita semua memiliki saat ketika kita mendengarkan kritik tajam dari dalam diri yang mendorong kita untuk tidak menetapkan tujuan  untuk diri kita dan kehidupan kita. Kritikan ini sebenarnya dipicu saat kita melangkah maju. Ini mengingatkan kita untuk tetap berada di tempat kita dan tidak berani keluar dari comfort zone kita. Alasan mengapa kita menyimpan pemikiran buruk dan menyabotase ini rumit, tapi ini merupakan akar dari sebagian besar perilaku maladaptif kita. Dengan memahami mengapa kita mendengarkan kritik ini dan mengambil tindakan yang mengalahkan kesejahteraan kita, kita dapat memperoleh pemahaman terhadap diri sendiri ketika ingin mengatasi hambatan-hambatan ini dan membiarkan diri kita terbuka terhadap kebahagiaan kita sendiri.

 

Kita semua memiliki saat ketika kita mendengarkan kritik tajam dari dalam diri yang mendorong kita untuk tidak menetapkan tujuan  untuk diri kita dan kehidupan kita. Kritikan ini sebenarnya dipicu saat kita melangkah maju.

Inilah alasan paling umum yang sering saya lihat dalam konseling, mengapa seseorang tidak membiarkan diri mereka memiliki kebahagiaan yang sebenarnya mereka inginkan:

1. Terasa menganggu identitas diri sendiri.
Betapapun negatifnya persepsi diri kita, seperti selimut yang baru, kita sebenarnya bisa merasa nyaman, dan aman dengan selimut tersebut. Jika kita mulai mengembangkan atau sedikit demi sedikit mengubah diri kita dengan cara yang berbeda dari biasanya, kita biasanya akan memulai merasa sangat tidak nyaman dan cemas. Ini bisa terasa menakutkan, membingungkan untuk dapat melampaui cara kita melihat diri kita sebelumnya. Hal ini bisa berasal dari cara negatif yang mungkin kita lihat di keluarga kita atau cara orang di sekitar kita melihat diri mereka meresap ke dalam kesadaran kita. Sebagai orang dewasa, kita perlu memahami ini dan mengubahnya jika memang perlu.

Betapapun negatifnya persepsi diri kita, seperti selimut yang baru, kita sebenarnya bisa merasa nyaman, dan aman dengan selimut tersebut. Jika kita mulai mengembangkan atau sedikit demi sedikit mengubah diri kita dengan cara yang berbeda dari biasanya

2. Hal ini menantang pertahanan diri kita.
Pertahanan diri seseorang seringkali bisa seperti baju besi tebal yang kita buat  untuk melawan atau mencegah apa pun yang menyakiti kita. Jika kita memiliki orang tua atau kehilangan figur ayah atau ibu seseorang bisa tidak membiarkan siapa pun terlalu dekat. Jika kita sering dianiaya, dihukum atau disalahpahami, kita mungkin merasa takut untuk menonjol, berhasil, atau diperhatikan. Kita membangun pertahanan untuk menyesuaikan diri dengan elemen lingkungan awal yang tidak diinginkan, namun saat kita tumbuh dan berada dalam situasi baru sebagai orang dewasa, perilaku dan pola ini seringkali tidak lagi adaptif. Kita mungkin merasa sulit untuk mempertahankan hubungan intim atau untuk berprestasi dalam karir kita. Kita mungkin menyabot diri dengan cara yang tak terhitung jumlahnya dengan kegagalan menantang pertahanan kita. Kita bahkan mungkin secara tidak sadar mencari situasi yang serupa dengan yang kita alami ketika tumbuh dewasa, misalnya menemukan pasangan yang mengingatkan kita pada seseorang dari masa lalu kita. Kita dapat menciptakan dinamika dari masa kanak-kanak kita, meski tidak menyenangkan, akrab dan sesuai dengan pertahanan kita. Jika kita mengambil risiko dan menjatuhkan pertahanan kita, hal tersebut sebenarnya bisa membuat kita mencapai kebahagiaan sejati.

Jika kita mau mengambil risiko dan menjatuhkan pertahanan diri kita, hal tersebut sebenarnya bisa membuat kita mencapai kebahagiaan sejati.

3. Kita menjadi gelisah ataupun cemas.
Mengikuti apa yang kita inginkan dapat membuat seseorang merasa lebih cemas. Ketika kita bertindak melawan kebiasaan kita dan mematahkan pertahanan kita, kita akan merasa tercampur aduk pada awalnya. Suara di kepala kita menjadi lebih keras, dan keinginan kita untuk bertindak melawan kepentingan kita sendiri semakin kuat. Pada saat-saat seperti ini, menyerah dapat menenangkan kecemasan kita dengan mengembalikan kita pada apa yang nyaman dan akrab. Namun, tidak lama kemudian kita menghukum diri sendiri karena mengacaukannya. Kritikus batin kita menjadi seperti pelatih yang sadis, dan siklus penghancuran diri dimulai lagi. Sangat membantu untuk menyadari bahwa setiap upaya untuk mengubah kemungkinan akan dipenuhi dengan kecemasan. Jika kita bertahan di sana dan berkeringat melalui perasaan tidak nyaman ini, bagaimanapun, sebenarnya kegelisahan akan mereda. Cara mengatasi kecemasan ini, kita dapat mengatasinya dengan mengabaikan kritik batin kita dan terus melangkah maju dan mencobanya.

Jangan mengambil mental korban. Tidak ada, bahkan masa lalu anda pun, yang bisa mengendalikan anda.  Jika anda adalah orang dewasa, anda harus belajar membuat pilihan anda sendiri.

4. Memunculkan rasa bersalah.
Memilih untuk bahagia saat ini dapat mewakili perpisahan dari masa lalu kita, terutama saat kita menantang pertahanan dan memilih kehidupan yang berbeda untuk diri kita sendiri. Sangat umum merasa bersalah menjadi bagian dari kepribadian kita sendiri. Memecah titik identitas bisa menghancurkan apa yang psikolog Robert Firestone gambarkan sebagai “ikatan fantasi,” yang kita alami dengan orang-orang yang berpengaruh dalam pengasuhan kita. Bahkan orang tua yang menyakitkan bagi kita dalam banyak hal adalah seseorang yang dulu kita andalkan untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, mungkin lebih baik untuk mempertahankan fantasi bahwa kita terhubung dengan mereka dalam beberapa cara. Hal ini bisa menakutkan untuk dipecahkan di kemudian hari. Penelitian psikologi menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara kebahagiaan orang tua dan anak-anak mereka, bahkan lama setelah anak tersebut tumbuh, pindah atau menjalin hubungan. Jika kita dapat melewati perasaan bersalah kita dan mencapai lebih banyak kebahagiaan daripada orang tua kita, mungkin akan membuat kita merasa sendirian, tapi akan terasa perasaan terbebas.

5. Kita seperti dipaksa untuk menghadapi rasa sakit.
Psikolog Pat Love pernah mengatakan bahwa “ketika Anda merindukan sesuatu seperti cinta, itu menjadi terkait dengan rasa sakit.” Dalam banyak hal, mendapatkan apa yang kita inginkan membuat kita merasa sakit dan sedih, karena ini mengingatkan kita pada sesuatu yang tidak kita dapatkan di dalam diri kita dahulu sehingga pengalaman positif bisa terasa membuka luka lama. Kita tidak bisa secara selektif mematikan rasa sakit tanpa rasa kebahagiaan. Jika kita merasakan lebih banyak cinta, rasa syukur dan kesenangan, sebenarnya kita akan dapat merasakan lebih banyak kesedihan, kerugian, dan kerentanan. Inilah kesadaran akan kehidupan.

Ini mungkin terdengar aneh bahwa hal yang paling anda inginkan, atau itu akan menjadi yang terbaik bagi anda, seringkali yang paling anda tolak atau anda takutkan. Tidak ada orang lain yang bisa memberi tahu kita apa yang akan membuat kita bahagia atau apa yang paling penting bagi anda. Ini adalah sesuatu yang harus anda tentukan sendiri, dan begitu kita melakukannya, adalah tugas anda untuk memperjuangkannya.

Cara berikut mungkin dapat dipahami agar anda tidak lari dari kebahagiaan yang anda inginkan:

  • Kenali pola pada suara batin kritik anda dan perilaku merusak diri sendiri. Ini akan membantu anda mengenali saat kritik batin Anda dipicu sehingga Anda dapat bertindak melawan arahannya yang menyakitkan.
  • Temukan cara-cara aktif untuk membedakan dari pengaruh negatif di masa lalu anda. Cobalah untuk memilih kualitas yang ingin anda tiru dan tolak yang tidak anda sukai.
  • Jangan mengambil mental korban. Tidak ada, bahkan masa lalu anda pun, yang bisa mengendalikan anda.  Jika anda adalah orang dewasa, anda harus belajar membuat pilihan anda sendiri.
  • Kenali bahwa anda memiliki kekuatan, kemampuan, dan kesulitan  tidak akan menghalangi anda untuk membahagiakan diri anda sendiri.

Masing-masing langkah ini merupakan tantangan besar, namun penting untuk  kehidupan yang memiliki makna personal bagi anda. Berlawanan dengan kritik hati yang mungkin mengatakan bahwa anda egois. Saat anda menciptakan nilai pribadi, sebenarnya anda menjadi lebih berharga bagi dunia. Kebahagiaan anda penting, dan alami bagi semua orang. Ingat ya, berbagi kebahagiaan yang kita rasakan akan sangat mudah untuk dilakukan jika anda sudah membahagiakan diri anda sendiri!