Hai Mbak Anindya, nanya dong, cukup sering ni denger orang bilang psikopat ataupun liat di film-film Hollywood. Tapi kadang dengar juga ada yang bilang Sosiopat. Sebenarnya bedanya apa ya? Berbahayakah mereka? Mohon penjelasannya ya mbak!
(Ricky, 19 tahun, mahasiswa)
Hai Ricky, kalo kamu sering mendengar dua istilah psikologi yang tampaknya “keren” ini adalah hal yang wajar, karena sering orang mengatakannya bahkan sebagai bahan gurauan tanpa mengetahui betul maknanya. Psikopat dan sosiopat sebenarnya merupakan istilah psikologi pop untuk yang disebut psikolog dan psikiater sebagai gangguan kepribadian antisosial. Ada beberapa kesamaan umum serta perbedaan antara kedua tipe kepribadian ini. Melakukan tipu daya dan manipulasi adalah fitur sentral untuk kedua tipe kepribadian ini. Berlawanan dengan kepercayaan populer, Psikopat atau Sosiopat tidak harus atau tidak selalu berkaitan dengan kekerasan.

Ciri Psikopat
Biasanya Psikopat, mengalami kesulitan membentuk keterikatan emosional yang nyata dengan orang lain. Sebagai gantinya, mereka membentuk hubungan buatan dan dangkal yang dirancang untuk dimanipulasi dengan cara yang paling bermanfaat bagi Psikopat. Orang lain dipandang sebagai pion untuk digunakan untuk meneruskan tujuan psikopat. Psikopat jarang merasa bersalah atas perilaku mereka, tidak peduli jika mereka menyakiti orang lain. Tapi psikopat sering terlihat oleh orang lain sebagai orang yang menawan dan dapat dipercaya, menjalani pekerjaan normal yang stabil. Beberapa bahkan memiliki keluarga dan hubungan yang tampaknya penuh kasih dengan pasangan. Sementara mereka cenderung berpendidikan tinggi, mereka mungkin juga telah banyak belajar sendiri. Ketika seorang psikopat terlibat dalam perilaku kriminal, mereka cenderung melakukannya dengan cara yang meminimalkan risiko pada diri mereka sendiri. Mereka dengan hati-hati merencanakan aktivitas kriminal untuk memastikan mereka tidak tertangkap, memiliki rencana darurat untuk setiap kemungkinan. Contoh Psikopat dalam budaya pop, misalnya seperti: Dexter dalam film seri berjudul sama.

Ciri Sosiopat
Umumnya mereka lebih impulsif dan tidak menentu dalam perilaku mereka daripada rekan psikopat mereka. Mereka juga mengalami kesulitan dalam membentuk keterikatan dengan orang lain, beberapa Sosiopat mungkin dapat membentuk keterikatan pada kelompok atau orang yang berpikiran sama. Tidak seperti psikopat, sebagian besar Sosiopat tidak dapat atau tidak suka menahan pekerjaan jangka panjang atau menyajikan kehidupan yang tampak normal ke dunia luar. Ketika seorang Sosiopat terlibat dalam perilaku kriminal, mereka mungkin melakukannya dengan cara impulsif dan tidak terencana, dengan sedikit memperhatikan risiko atau konsekuensi dari tindakan mereka. Mereka mungkin menjadi gelisah dan mudah marah, kadang-kadang hingga melakukan kemarahan yang luar biasa. Perilaku semacam ini meningkatkan kemungkinan Sosiopat untuk ditangkap. Contoh Sosiopat dalam budaya pop, misalnya seperti: Joker di film The Dark Knight.

Siapa yang lebih berbahaya?
Baik Psikopat dan Sosiopat dapat berisiko pada masyarakat, karena mereka akan mencoba menjalani kehidupan normal sambil mengatasi gangguan mereka. Psikopati kemungkinan adalah gangguan yang lebih berbahaya, karena mereka mengalami kesulitan untuk merasa bersalah dengan tindakan mereka. Seorang Psikopat juga memiliki kemampuan lebih besar untuk memisahkan diri dari tindakan mereka. Tanpa keterlibatan emosional, rasa sakit apa pun yang dialami orang lain tidak akan berarti bagi seorang Psikopat. Banyak pembunuh berantai terkenal adalah Psikopat. Tidak semua orang yang kita sebut Psikopat atau Sosiopat itu kejam. Kekerasan bukanlah hal yang selalu diperlukan tetapi seringkali ada.

Penjelasan saya ini dimaksudkan untuk menjadi masukan informatif saja, tidak digunakan untuk mendiagnosa teman, orang terdekat atau siapapun. Diagnosa hanya dilakukan oleh psikolog ataupun psikiater ya.