Banyak orang bilang jika banyak perempuan adalah Drama Queen. Benar ga sih? Ya Ga juga dong! Di Hari Perempuan Sedunia pada tanggak 8 Maret ini, hendaknya perempuan lebih dapat memberdayakan diri. Jikapun kamu adalah Drama Queen, kamu dapat berusaha mengatasinya sebagai perempuan yang kuat! Coba apakah kamu sering bereaksi berlebihan dalam berbagai situasi? Orang lain mulai menghindari memberi tahu kamu jika ada yang ga beres. Atau mungkin orang lain ga menganggap kamu serius saat kamu mengkhawatirkan sesuatu, karena misalnya dengan mudahnya kamu menangis terisak-isak. Sudut pandangmu pada suatu situasi mungkin diabaikan karena orang merasa tidak dapat mempercayai penilaianmu. Jadi, bagaimana kamu tahu kalo terlalu berlebihan? Jika kamu satu-satunya orang yang merespon dengan cara ini dan orang lainnya tidak. Atau jika kamu tidak dapat membiarkan situasi menjadi lebih tenang. Bisa juga jika orang lain tampak kesal atau khawatir dengan tanggapanmu diberbagai situasi. Bisa saja dalam beberapa situasi kamu mungkin benar dan mereka yang meremehkan situasi. Makanya ayo kita pahami!

Reaksi berlebihan biasanya muncul melalui rasa takut, jadi penting untuk mengetahui mengapa respon ketakutanmu tidak sejalan dengan reaksi orang lain. Terkadang jika kita memiliki pengalaman yang sangat buruk dengan situasi tertentu di masa lalu, bisa jadi kita mendapat respon yang lebih kuat terhadap bahaya yang kita hadapi di masa kini. Ini bisa dimengerti dan memang membutuhkan waktu untuk meredamnya. Namun, sebagai contoh jika kamu pernah hampir tenggelam saat berusia 6 tahun, tidak tepat untuk menghindari liburan di pantai bahkan hingga usia dewasa. Masuk akal untuk berhati-hati, belajar berenang ataupun bertanya mengenai kondisi pantainya.

Jika kamu memiliki orang tua yang pencemas dan suka bereaksi berlebihan terhadap berbagai situasi, bisa jadi kamu telah mempelajari perilaku ini dari mereka. Hal ini bisa menghentikanmu untuk mencoba hal-hal baru dan menikmati hidupmu. Hal yang sama juga berlaku bagi orangtua yang sangat mengontrol untuk mengendalikan segala hal yang mungkin mereka anggap paling minim risiko dan mengajarkanmu untuk melakukan hal yang sama. Dalam situasi yang mungkin memiliki risiko, betapapun kecilnya, bisa dianggap dapat menjadi ancaman.

Jika kamu tidak mendapatkan empati dan tanggapan saat kamu takut sewaktu kecil, mungkin kamu telah belajar membuat drama untuk mendapatkan respon yang kamu cari. Ini wajar saja tetapi semakin kita dewasa, hal tersebut dapat memiliki pengaruh yang berlawanan. Orang-orang bisa jadi akan menjauhkan diri untuk bersimpati kepadamu, mereka akan terganggu dengan tanggapanmu dan mungkin akan mengabaikan, sehingga memperumit perasaanmu karena mereka tidak merespon seperti harapanmu. Kamu perlu belajar untuk mengekspresikan ketakutanmu dengan tepat.
Sebenarnya akan selalu ada risiko dalam kehidupan dan kita perlu menyadari bahwa kita tidak dapat merencanakan atau mengontrol segala hal. Kita harus bisa menilai apa yang masuk akal dan apa yang berlebihan. Jika kamu tidak yakin, tanyakan orang yang dapat kamu percayai penilaiannya, reaksi orang lain terhadap situasi yang kamu hadapi, coba perhatikan juga apa yang kebanyakan orang lakukan dalam situasi yang sama. Jika kamu tetap merasakan kesulitan memahaminya, jangan segan lakukan kunjungan ke psikolog. Dengan begini, kamu akan membangun gambaran tentang apa yang sesuai dengan situasi yang kamu hadapi. Kemudian kamu dapat belajar untuk memilih respon yang membuatmu cukup nyaman hingga dapat mencoba hal baru dan menikmati hidupmu. Cara ini dapat membantumu untuk dapat belajar menilai sendiri bagaimana kamu ingin menanggapi tanpa khawatir berlebihan atau benar-benar tidak sejalan dengan orang lain. Setelah kamu merasa nyaman bahwa tanggapanmu sudah sesuai, kamu dapat lebih santai dan rileks karena mengetahui bahwa kamu memiliki kemampuan untuk mengatasi sebagian besar situasi dan keputusan untuk meminta bantuan ketika kamu membutuhkannya.
