Kita semua memiliki tujuan masing-masing ketika membina hubungan dengan seseorang. Bisa berupa perasaan kenyamanan, cinta, keintiman, memenuhi kebutuhan fisik, emosional, spiritual, atau apapun yang menjadi tujuanmu. Ketika kita membina hubungan dengan seseorang, sebenarnya kamu tidak hanya membentuk pandanganmu tentang dirimu dengan pasangan, tapi juga cara kita melihat diri kita sendiri. Hubungan yang sehat akan mendorong untuk saling mendukung pertumbuhan dan otonomi pribadi, sekaligus memberi perhatian dalam komunikasi terbuka. Namun, pasangan dan keluarga yang paling hangat pun dapat mengalami gangguan dalam komunikasi dan meningkatnya konflik yang mengakibatkan penghindaran dan menarik diri, ketidakpercayaan dan kurangnya kesabaran dan empati pada pasangan.

Seseorang yang berada dalam hubungan dengan seseorang yang baru pulih dari kecanduan (alkohol atau narkoba, makanan, perjudian, belanja), kegelisahan dan / atau depresi, dapat dikatakan bahwa orang tersebut membuat awal baru. Kondisi ini bisa jadi tidak sepenuhnya disadari bagaimana orang yang mereka cintai telah berubah dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi hubungan mereka. Kesehatan mental seseorang dalam suatu hubungan bisa menjadi kaku, terutama oleh kecanduan, depresi, dan / atau kecemasan. Konseling Individu juga dapat membantu mengidentifikasi masalah yang kamu hadapi dalam hubunganmu, tetapi jika kamu berdua mau membuka diri dan bersikap jujur maka Konseling Pasangan dapat memberikan keuntungan paling banyak.

Sebenarnya wajar dan perlu bagi yang berpasangan untuk saling menyesuaikan diri dengan perubahan keadaan dan situasi kehidupan. Jika dilakukan, hubungan akan berubah seiring berjalannya waktu. Perubahan bukanlah hal yang mudah untuk suatu hubungan yang sudah lama, bisa menyiksa antara pasangan jika tidak segera dipahami.
Jadi, apa yang harus dilakukan saat menemukan bahwa kebutuhan, keinginan, impian, atau arah hidupmu telah berubah dari keinginan pasanganmu? Hal pertama yang mungkin ingin kamu pertimbangkan adalah mengakui adanya perubahan. Kegagalan untuk bersikap terbuka dan jujur dengan pasangan dapat menyebabkan hancurnya hubungan. Mungkin kamu benar-benar ingin keluar dari hubungan dan takut menghadapi kenyataan ini. Pastikan betul dan tahu apa yang kamu inginkan dari hubunganmu bersamanya.

Di sisi lain, jika kamu ingin pasanganmu berbagi “diri dan perjalanan barumu” sangat penting bahwa kamu berbagi pemikiran dan perasaanmu dengan pasanganmu. Adalah wajar jika kamu ingin tumbuh dan berubah, dan jika kamu ingin hubunganmu bertahan, bahkan akan berkembang, adalah wajib untuk melibatkan pasangan dalam dialog sehat yang memungkinkan mereka mengetahui apa yang sedang terjadi di dalam dirimu, perubahan pribadi yang kamu buat, dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi atau mengubah dinamika atau sifat hubungan kalian. Pada gilirannya, kamu harus memberikan pasangan kita ruang, waktu dan kebebasan untuk sepenuhnya mengekspresikan pikiran, perasaan dan kebutuhan mereka sesuai dengan perubahan yang terjadi.

Penting diketahui, hanya karena kamu mungkin tidak seratus persen sejalan dengan pasangan, tidak berarti hubunganmu akan hancur. Jika kamu merasa berada dalam kebuntuan, atau tidak tahu dari mana memulai proses perbaikan hubungan ini, Konseling Pasangan bisa menjadi opsi sangat membantu dalam menentukan keinginan, kebutuhan dan keinginanmu masing-masing. Mungkin tidak mudah untuk mengambil langkah pertama untuk melakukan Konseling Pasangan, namun langkah ini seringkali dapat menyelamatkan suatu hubungan. Konseling dapat menjadi outlet sehat yang bisa membantumu dan pasangan mencapai kebahagiaan. Masalah yang membawa pasangan untuk konseling pasangan, tidak terbatas pada, perselingkuhan, komunikasi yang buruk, uang, pola asuh atau mengasuh, pekerjaan atau masalah karir, kurangnya keintiman fisik atau emosional, pemisahan atau perceraian, stres pembuat tanggung jawab dalam keluarga, kesedihan, kehilangan, transisi kehidupan, hubungan berisi kekerasan atau hubungan destruktif lainnya.