Paling menyebalkan ya jika kita seorang Introvert dan orang sekitar kita mengatakan pada kita, seperti: “banyak bergaul dong” atau “lebih terbukalah dengan orang banyak” atau “ekstrovert sedikit lah jangan tertutup terus”. Jadi bagaimana baiknya ya agar kita tetap dapat menjadi diri sendiri, cekidot yuk saran berikut ini. Mungkin ada yang cocok untukmu:

Pahamilah jika kamu merasa “lambat menjadi hangat.” Lambat menjadi hangat adalah karakter seseorang. Tandanya apa aja ya, misalnya gini: keraguan tentang situasi sosial sebelum mencoba, atau, – tidak nyaman terhadap orang-orang ketika baru pertama kali bertemu mereka. Kamu suka mengamati dan memberikan waktu untuk mengenal orang daripada mempercayai mereka secara langsung. Tidak ada salahnya koq dan wajar jika kamu membutuhkan waktu untuk dekat dengan orang baru. Paling tidak, memahami gaya berperilaku diri kita sendiri akan memungkinkan kita untuk membantu orang lain memahami dirimu.

Kenali bagaimana aspek lain dari perilaku dan kepribadianmu ketika berinteraksi dengan introversi dalam dirimu. Misalnya, jika reaksi awalmu terhadap peluang yang melibatkan komponen sosial adalah mengatakan tidak, tetapi kamu memiliki kapasitas untuk ya setelah kamu memiliki kesempatan untuk memproses dan memikirkan pro dan kontra terkait. Jika hal di atas benar untukmu, pahami mengapa itu benar. Misalnya, karena otak kita terhubung terlebih dahulu untuk memikirkan hal-hal negatif sebelum kamu berpikir tentang hal-hal positif. Kesadaran diri memungkinkanmu untuk memperbaiki hal ini dan memungkinkan dirimu menjelaskan sifatmu kepada orang-orang yang dekat denganmu untuk membantu mereka memahami reaksimu. Meskipun menyampaikan tentang pemikiran dan perasaanmu terdengar seperti sifat tidak menyenangkan atau buang waktu, memiliki kebiasaan asertif dapat membuatmu menjadi pengusaha yang memahami diri dan berani.

Anggaplah sesekali dirimu adalah seorang ekstrovert yang bisa menjelaskan kepada ekstrovert lainnya. Introvert sering mengambil dan menghargai hal-hal yang mereka baca atau dengar tanpa memberikan umpan balik (karena output sosial melelahkan dan karena kita cenderung pergi dan memproses daripada segera menanggapi). Dengan memahami dunia ekstrovert, kamu bisa lebih sadar akan kebutuhan sosial mereka. Ini bisa menjadi kesulitan tersendiri, tetapi belajar untuk mengembangkan strategi pribadi yang fleksibel, sesuaikan dengan kecepatan yang dapat kamu lakukan, karena seorang introvert juga butuh bersosialisasi.

Terbukalah terhadap ide orang lain. Jika kamu memiliki dunia internal yang sangat aktif dan sudah sibuk memproses banyak ide dalam kepalamu sendiri, menerima gagasan eksternal (terutama yang tidak diminta) dapat dengan mudah membuat seorang terlalu bersemangat atau malas memprosesnya. Jika kamu bisa menyadari hal ini, kamu akan dapat mengembangkan strategi. Misalnya, kamu dapat lebih percaya diri mengabaikan umpan balik yang tidak kamu minati, atau tunggu hingga rangsangan dalam dirimu berkurang sebelum merespons.