Banyak penelitian psikologi yang terfokus pada bagaimana cara orang tua memberi tahu anak-anak ketika mereka hendak bercerai, tetapi masih sedikit penelitian mengenai bagaimana reaksi anak-anak. Jika anda berniat melakukan perceraian, anda mungkin bertanya-tanya bagaimana cara memberi tahu anak-anak sekaligus bagaimana mereka akan bereaksi kan. Psikolog Universitas Utah melakukan penelitian pada anak-anak dengan orangtua bercerai, mungkin temuan mereka dapat memberikan gambaran pada anda:

Ingatan yang melekat.
Ingatan anak seringkali tetap segar terlepas berapa lama yang lalu seorang anak diberitahu. Temuan ini menggambarkan kedalaman syok yang dialami anak-anak ketika berusaha memahami perceraian orangtuanya. Orangtua terkadang percaya bahkan ada yang meremehkan bahwa anak-anak akan melupakan rasa sakit akibat perceraian dan akan tumbuh untuk menerima hal tersebut. Namun, ternyata memori tersebut menetap pada anak-anak, berpotensi membawa kembali rasa sakit ketika mengingat pengalaman tersebut.
Tip 1: Berikan banyak pemikiran untuk mengatur situasi ketika anda akan menyampaikan berita. Jangan meremehkan akibatnya pada anak-anak. Dampingi terus anak untuk memahami hal ini.
Jangan pilih-pilih anak.
Orang tua terkadang memberi tahu anak tertua terlebih dahulu, dan melindungi anak bungsu. Strategi tersebut kurang bijaksana, karena anak-anak yang lebih besar kemudian menanggung beban untuk menyimpan rahasia. Si bungsu akan merasakan pesan “anak paling kecil tidak bisa menangani masalah”. Orang dewasa yang tumbuh dalam kondisi orangtua bercerai, merasakan ketidakpuasan dengan perlakuan yang berbeda ini.
Tip 2: Kumpulkan seluruh anggota keluarga dan beri tahu semua bersamaan.

Biarkan anak merasakan perasaan mereka.
Jika Anda bertanya-tanya bagaimana perasaan anak-anak anda jika anda bercerai, itu tergantung. Beberapa anak bereaksi positif, bersyukur bahwa permusuhan orangtuanya akan berakhir. Beberapa anak bereaksi dengan sedih, berharap hal-hal bisa tetap sama. Namun anak-anak lain bereaksi dengan perasaan positif dan negatif, mengakui rasa lega sambil merasakan, pada saat yang sama, kehilangan salah satu orangtua.
Tip 3: Jangan mengira-ngira reaksi anak anda, biarkan mereka merasakan semua perasaan tersebut, bahkan ketika perasaan itu mungkin membingungkan anda sebagai orangtua.
Perceraian yang tidak pernah berakhir.
Masalah keuangan dan pengasuhan mengambil bagian besar dalam kehidupan anak pada orangtua bercerai. Beberapa perceraian membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan masalah ini lebih karena satu atau kedua orang tua merasa perlu untuk menang.
Tip 4: Ketika anda memutuskan untuk mengakhiri pernikahan, akhiri dengan cepat. Penting untuk dipahami bahwa tidak ada yang akan menang dalam perceraian.

Jawablah dengan jujur pertanyaan sulit anak.
Banyak dari kita berusaha menghindari ketidaknyamanan, terutama jika kita melihat rasa sakit pada anak-anak kita. Ketika kita percaya bahwa kita telah menyebabkan rasa sakit mereka, kita dapat menyusut dari berurusan dengan rasa sakit dengan mencoba “untuk membuatnya lebih baik” dengan pernyataan seperti “Ini akan baik-baik saja.” Tapi sebenarnya tidak ada perceraian yang lebih baik untuk anak. Mereka membutuhkan orang tua untuk mengatasi kebingungan dan rasa sakit mereka. Orangtua melakukan yang terbaik ketika mereka bersikap jujur.
Tip 5: Dukunglah reaksi menyakitkan dan jawablah pertanyaan sulit anak dengan jujur.
Berikan contoh yang menguatkan anak.
Satu hal dalam penelitian yang tampak jelas: anak-anak membutuhkan orang tua mereka untuk menjadi dewasa ketika menyampaikan berita yang menyakitkan. Tetapi, orang tua merasa menerima tanggung jawab yang berat untuk melakukannya, terutama di awal proses perceraian. Ibu dan ayah merasa harapan mereka hilang dan impian hilang, dan mereka sering menghindari mengingatkan diri mereka sendiri tentang kesedihan seperti itu. Anak-anak lebih tenang menghadapi orang tua yang saling menyalahkan. Melakukan hal itu dapat melindungi anak-anak dari perasaan a) bahwa mereka yang menyebabkan perceraian atau b) bahwa mereka harus memilih satu orang tua.
Tip 6: Bertanggung jawab atas perceraian dan bersatu ketika memberi gambaran kepada anak-anak.

Sebagian besar dari kita takut apa yang akan kita lakukan terhadap anak-anak kita ketika perceraian terjadi. Orang tua ingin melindungi anak-anak mereka dari rasa sakit. Dalam kehidupan perasaan sakit pasti terjadi, dan orangtua yang bercerai memiliki kesempatan untuk mengajari anak-anak mereka cara menangani emosi rasa sakit secara efektif. Dalam setiap situasi yang buruk akan ada kesempatan untuk belajar dan tumbuh menjadi dewasa. Orang tua yang menggunakan perceraian sebagai satu kesempatan semacam itu dapat membantu anak-anak mereka lebih kuat menghadapi masalah apapun dalam kehidupan, tidak hanya perceraian saja.