Kebanyakan orang berpikir bahwa semua ekstrovert selalu senang bergaul dan selalu berbahagia dan semua introvert pasti pemalu sehingga tidak bahagia. Kebenarannya tidak sesederhana itu ya guys, cekidot ya mitos tentang esktrovert-introvert berikut ini yang mungkin udah kamu pegang teguh kebenarannya:
Mitos # 1: Kamu pasti seorang ekstrovert atau introvert.
Kenyataan: Kebanyakan orang condong ke satu arah atau yang lain, tetapi banyak juga yang hampir setengah dan setengah; biasanya disebut omnivert. Seperti kecenderungan psikologis apa pun, seseorang bisa agak ekstrovert atau agak introvert.

Mitos # 2: Introvert adalah orang yang pemalu dan malas bergaul dengan orang lain. Ekstrovert ramah dan mudah bergaul.
Kenyataan: Banyak loh seleb terkenal yang introvert dan mereka mengakuinya dengan santai. Seperti Zayn Malik, Leonardo DiCaprio, Lady Gaga, Beyonce bahkan presiden Obama. Para selebritis introvert ini mampu memahami dirinya, mampu mengembangkan keterampilan sosial dan tahu bagaimana menyesuaikan diri untuk menjadi bagian dari orang lain. Sebaliknya, orang ekstrovert bisa juga canggung secara sosial dan tidak selalu membutuhkan pesta untuk berbahagia.
Mitos # 3: Introvert selalu ingin sendirian, dan ekstrovert selalu ingin bersama orang lain.
Kenyataan: kebanyakan orang ingin berkembang dalam keseimbangan waktu yang dihabiskan bersama orang lain dan juga punya waktu yang dihabiskan sendirian.

Mitos # 4: Kamu dapat mengubah tipe kepribadianmu jika kamu benar-benar menginginkannya.
Kenyataan: Kepribadian kita ketika dewasa berasal dari karakter yang kita miliki ketika kecil. Muncul dari interaksi antara gen kita dan didikan yang kita terima sebagai anak-anak. Kepribadian juga dapat dipengaruhi perlakuan orangtua, pengasuh dan anak-anak seusia mereka sendiri. Kepribadian sebenarnya sulit berubah. Namun, perubahan kepribadian masih bisa terjadi ketika dewasa tergantung pada pengalaman hidup baru. Orang yang mengalami trauma emosional atau peristiwa dahsyat yang mengubah kehidupan dapat mengalami perubahan kepribadian yang signifikan juga. Bertambahnya usia juga dapat berarti adanya perubahan kepribadian (tidak selalu ya!). Ketika kita menjadi lebih dewasa, kita bisa menjadi lebih tenang, sabar, dan dapat mengembangkan stabilitas emosional yang lebih besar.

Mitos # 5: Lebih baik menjadi satu jenis kepribadian daripada yang lain.
Kenyataan: Setiap kepribadian memiliki kekuatan dan kelemahan, dan dapat ditemukan disemua aspek kehidupan kita. Ketika kamu memahami kepribadianmu, kamu dapat lebih mudah menghargai perbedaan dirimu dengan orang-orang terdekatmu dan orang-orang disekitar kita.

Mitos #6: Ekstrovert lebih bahagia daripada Introvert
Kenyataan: Banyak tes psikologis saat ini masih menilai ekstrovert lebih tinggi pada skala kebahagiaan daripada introvert. Namun, banyak dari tes ini hanya mengukur tingkat kebahagiaan menggunakan kegiatan seperti bersosialisasi dan berinteraksi dengan dunia luar, yang mana hanya lebih sesuai untuk ekstrovert. Introvert mengalami kebahagiaan juga ketika berada di sekitar orang lain, apalagi bersama orang lain yang telah mereka kenal dekat. Ini tidak diperhitungkan pada banyak tes saat ini dan kemungkinan menyebabkan introvert untuk mendapat skor lebih rendah. Padahal menurut psikologi sendiri, kunci kebahagiaan adalah kemampuan mengenali dan mendefinisikan kebahagiaan kita secara personal. Seperti memiliki tujuan, bersyukur, penerimaan diri, dukungan sosial dan masih banyak lagi yang dapat dibentuk oleh kedua tipe kepribadian.