Siapa bilang kepribadian Introvert itu pasti aneh dan ga bisa sukses, cuma mitos loh! Coba cekidot masukan berikut ini ya:
Kembangkan pandangan keseluruhan yang positif tentang temperamen dan kepribadianmu.
Apakah kamu sadar atau mungkin tidak sadar jika kamu malu menjadi seorang introvert? Wajar aja koq. Kalo kamu tidak lagi melihatnya sebagai cacat akan sangat membantumu untuk maju. Belajarlah untuk mengakui hal-hal yang kamu rasakan sulit tanpa terus-menerus mengkritik diri sendiri.
Pahami variasi introversi Anda.
Kepribadian Introvert memiliki bentuk yang berbeda-beda, tidak ada yang sama persis. Aspek paling mendasar dari introversi sedang diisi ulang oleh waktu sendiri (atau kadang-kadang satu-satu dengan seseorang yang sangat dekat dengan Anda). Aspek fundamental lainnya adalah kecenderungan alami Anda adalah ingin menggali informasi sebelum merespons. Misalnya, seorang ekstrovert mungkin membaca artikel blog dan ingin segera meninggalkan komentar, sedangkan seorang introvert kemungkinan ingin pergi dan merenungkannya. Karena setiap introvert berbeda, Anda dapat memilih saran yang menurut Anda bermanfaat dan mengabaikan hal-hal yang tidak Anda sukai.

Bedakan ya antara introversi dan kurang percaya diri.
Orang yang percaya diri tahu: (1) kemampuan mereka, dan (2) bahwa mereka umumnya akan disukai oleh orang lain. Jika kamu kehilangan salah satu dari jenis kepercayaan ini atau bahkan ragu jika kamu memilikinya, kamu bisa mendapatkan manfaat jika mau memberikan waktu untuk memahaminya.
Pahami apa yang secara khusus mengganggumu.
Misalnya: kamu merasa terganggu ketika diminta untuk membuat keputusan. Kamu harus berkonsentrasi, lingkungan sedang bising, mematikan dan tidak aktif dalam mode sosial, sosialisasi kelompok atau pertemuan kelompok, dan membalas orang-orang di sosial media-mu. Coba minimalkan dan temukan solusi untuk apa pun yang terlalu mengganggumu.

Gunakan mindset yang berkembang.
Mindset berkembang merupakan keyakinan bahwa kamu bisa menjadi lebih baik dalam berbagai hal yang kamu nikmati daripada kemampuan untuk memperbaiki saja. Misalnya, kepercayaan “Saya bisa menjadi lebih baik dalam bergaul” Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa orang-orang dengan mindset berkembang mengalami lebih banyak kesuksesan. Ketahuilah bahwa kamu tidak harus menonjol dalam segala hal. Perbaikan tentu saja bisa sangat bermanfaat, tapi tahu juga bahwa kesempurnaan sebenarnya tidak ada.

Temukan cara berinteraksi dengan dunia yang tidak membuatmu merasa harus bertindak ekstrovert.
Temukan cara untuk berkolaborasi dengan orang lain yang tidak terlalu merangsang bagimu.
Luangkan waktu untuk mencerna dan merenung, dan memahami kecenderunganmu yang membutuhkan waktu untuk merenungkan berbagai hal-hal sebelum mengambil tindakan. Kembangkan kesadaran diri tentang kapan sebaiknya pergi dengan dirimu apa adanya vs ketika kamu perlu mengesampingkannya sementara waktu. Misalnya, ketika menguntungkan untuk melakukan sesuatu yang telah kamu pikirkan, daripada melakukan lebih banyak berpikir. Belajarlah untuk mengoreksi secara otomatis setiap kecenderungan terlalu fokus pada potensi hasil negatif daripada mengambil tindakan dan kurang fokus pada potensi hasil positif. Perhatikan jika Anda merasa gugup tentang kesuksesan profesionalmu bukan hanya karena itu akan membawa tekanan kinerja, tetapi juga karena akan banyak membuang waktumu. Kesadaran diri adalah kunci untuk memahami hal-hal semacam ini tanpa perlu berdampak negatif bagimu.

Sudah pahamkah? Jika tips di atas masih membingungkan, tidak ada salahnya jika kamu melakukan kunjungan ke psikolog untuk membantumu memahami kebutuhanmu!