Kamu sedang merasakan hal-hal dalam dirimu yang mengganggu keseharianmu dan merasa hidupmu ga beres-beres. Pastinya kamu sebel banget dengan kondisi ini, kamu ingin melakukan sesuatu untuk menjadi lebih baik. Kamu sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk beristirahat dan memahami diri sendiri. Kamu merasa sudah menceritakan masalahmu pada orang terdekat namun rasanya belum membaik juga.
Kamu pernah denger tentang psikolog, namun tidak yakin apakah datang pada mereka akan dapat membantu. Kamu mungkin belum terbiasa atau nyaman dengan hubungan terapeutik dan tidak yakin itu bisa sangat membantu pada saat ini. Coba lihat apakah ada tanda-tanda berikut dalam situasi dan kondisi keseharianmu:

Tanda 1: Orang-orang terdekatmu menyarankan untuk mengunjungi psikolog.
Orang-orang disekitar kita bisa jadi lebih memperhatikan bahwa sedang ada yang tidak benar sebelum diri kita sendiri menyadarinya. Ini lumrah koq. Awalnya bisa jadi kamu tidak setuju dengan pendapat mereka. Beban permasalahan dapat membuatmu sulit melihat dengan jelas atau bersikap objektif tentang yang kamu alami dan kamu rasakan.
Tanda 2: Kamu merasa kewalahan dan merasa sulit untuk melewati hari seperti dulu.
Kamu mungkin berharap masalahmu saat ini akan beres dengan sendirinya atau dengan usahamu sendiri. Namun ketika semakin banyak kamu melakukannya, koq semakin sulit merasakan dirimu sendiri. Ketika semakin banyak kamu beristirahat, semakin kamu merasa bersalah, sulit tidur. Semakin banyak dukungan yang kamu dapatkan, malah semakin merasa terisolasi. Rasanya seperti kamu tidak akan bisa memahami semua ini, sekeras apa pun kamu berusaha.

Tanda 3: Kamu khawatir dan membicarakan hal-hal yang sama berulang-ulang dan bertanya-tanya apakah kamu membuat keluarga dan temanmu lelah menghadapimu.
Ada kalanya dalam kehidupan kita mengalami kekhawatiran yang besar. Di satu sisi, rasanya seperti hal yang wajar cemas menghadapi masalah yang belum pernah sebelumnya. Namun, berapa banyak sebenarnya terlalu banyak? Bagaimana kamu bisa tahu jika tingkat kekhawatiranmu cuku–cukup saja? Atau terlalu banyak? Atau bermasalah? Apakah kamu sadar atau justru defensif untuk mengajukan banyak pertanyaan atau membandingkan dirimu dengan cara orang lain melakukan sesuatu?

Tanda 4: Kamu berulang kali menemukan dirimu bertanya-tanya apakah kamu harus berkonsultasi dengan psikolog.
Berpikiran buruk secara terus-menerus dapat menghambat perilaku untuk mencari bantuan. Kadang-kadang, pertanyaan yang terus-menerus dan berulang justru bisa mengarah pada depresi. Jika bahan pemikiranmu adalah rasa ingin tahu tentang nilai konseling psikologi bagi dirimu, mungkin memang sudah saatnya meminta bantuan psikolog. Perhatikan ini.

Tanda 5: Gejala kecemasan, kesedihan, rasa bersalah, khawatir, lekas marah, sulit tidur, putus asa atau pikiran obsesif-mu tidak menjadi lebih baik.
Jika kamu menemukan gejala diatas masih melekat atau terus menghalangimu untuk menghadapi hari-harimu, tidaklah tepat untuk terus menderita. Konseling psikologi dapat membantu meminimalkan dampak gejala kecemasan dan hal buruk dalam pikiranmu yang membuatmu sulit menghadapi kehidupan. Jadi, jangan ragu untuk menolong dirimu sendiri yah! Segera kunjungi psikolog jika gejala diatas terus memburuk.