Apakah anda sering mengalami gejala tertentu; seperti sakit kepala, sakit perut, pusing atau ketidaknyamanan secara fisik lainnya, kemudian langsung menganggap hal terburuk terjadi. Anda mulai khawatir ada yang tidak beres dengan diri anda. Anda pikir, bagaimana jika itu penyakit jantung atau tumor berbahaya? Bagaimana jika ternyata bagian dari gejala Covid-19? Anda mungkin akan mencoba mencari di berbagai situs medis untuk mencoba mendiagnosa sendiri gejala yang anda rasakan. Mungkin anda termakan oleh kekhawatiran diri, yang kemudian memperparah pemikiran anda tentang penyakit yang belum ada obatnya atau serangkaian penyakit berbahaya hingga yang mematikan.

Saat ketakutan meningkat, sensasi fisik dari kecemasan mulai memperburuk gejala fisik yang anda alami. Anda mulai merasa lebih buruk. Nafas menipis, kepala pusing seperti dipukul, jantung berdebar kencang, dada berdebar-debar, perut terasa dipelintir, dan anda semakin yakin bahwa anda telah tertular sesuatu yang mengerikan. Mengalami gejala seperti itu pastinya menakutkan, namun, alih-alih menyadari bahwa kecemasan yang sangat sebagai penyebabnya, pikiran anda salah menafsirkan sensasi ini sebagai masalahfisik yang berat.
Tingkat kekhawatiran tentang kesehatan seseorang bisa menjadi sangat penting. Itulah yang membuat kita tetap hidup. Cuek terhadap penyakit, bisa membuat kita tidak peduli untuk melakukan pemeriksaan. Memang tidak semua kecemasan kesehatan itu tidak realistis. Ketika anda melihat gejala baru atau tidak biasa atau beberapa gejala mengganggu yang terus berlanjut, masuk akal untuk berkonsultasi dengan dokter. Namun, jika anda masih merasa khawatir, setelah menerima hasil diagnosa dokter ternyata negatif, bahwa gejala yang anda alami ternyata tidak berbahaya, kecemasan anda kemungkinan besar sudah berlebihan. Apalagi ketika kekhawatiran anda memakan waktu, membuat stres dan mengganggu rutinitas harian anda. Sangat mungkin anda sedang berjuang melawan health anxiety. Untungnya, seperti jenis kecemasan lainnya, kecemasan kesehatan sangat bisa dibenahi. Bertemu psikolog, bisa sangat membantu.

Melihat kondisi tingkat keparahan kecemasan kesehatan yang anda alami, mencoba cara berikut ini sendiri dapat membantu. Coba kita lihat yuk:
1. Kurangi perilaku memeriksa secara terus-menerus.
Memeriksa gejala yang anda rasakan, mencari tahu secara online hingga meminta kepastian dari orang lain mungkin dapat mengurangi kecemasan untuk sementara. Namun, jika dilakukan secara terus-menerus perilaku ini akan dapat memunculkan kegelisahan. Sebenarnya perlu juga membiarkan kecemasan berjalan dengan sendirinya, tanpa terlibat dalam perilaku pemeriksaan secara terus-menerus. untuk membantu menghilangkan kecemasan dalam jangka panjang. Secara alami, menghentikan perilaku ini bisa jadi sulit. Bagaimanapun, semua itu telah menjadi kebiasaan – kebiasaan yang menenangkan kekhawatiran Anda.
Anda bisa memulainya secara bertahap. Misalkan anda biasanya menghabiskan sekitar 60 menit sehari di depan komputer untuk membaca mengenai gejala yang anda rasakan. Mulailah dengan mengurangi waktu ini menjadi 30 menit sehari. Kemudian kurangi lagi waktu mencari menjadi 15 menit sehari, dan “kemudian menjadi dua hari sekali, sampai Anda dapat mengurangi waktu menjadi nol”.

2. Coba ubah cara kita berpikir.
Orang dengan kecemasan kesehatan dan jenis kecemasan lainnya, cenderung melebih-lebihkan kemungkinan terjadinya sesuatu yang buruk. Mereka juga berasumsi bahwa jika hasil negatif benar-benar terjadi, itu akan menjadi sesuatu yang sulit dipercaya. Penting untuk diketahui, ekspektasi dan asumsi ini bukanlah fakta. Itu adalah distorsi, yang hanya akan meningkatkan kecemasan anda.
Kuncinya adalah mempertimbangkan kembali pemikiran ini dan mengadopsi perspektif yang lebih realistis. Cobalah untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini kepada diri anda sendiri tentang pemikiran berikut:
Apakah ini fakta atau asumsi?
Apakah saya langsung mengambil kesimpulan?
Apakah saya membuat bencana (mengharapkan skenario terburuk)?
Bukti apa yang saya miliki untuk mendukung prediksi saya? Bukti apa yang saya miliki yang tidak mendukung prediksi saya?
Apakah saya meremehkan kemampuan saya untuk mengatasinya? Adakah saat-saat lain dalam hidup saya ketika saya telah mengatasi masalah kesehatan atau tantangan lain secara efektif?

3. Jangan dibiasakan menghindar.
Jika kecemasan kesehatan yang anda alami bermanifestasi dalam perilaku menghindar, misalnya anda menghindari pengingat akan bahayanya suatu penyakit atau kematian. Penting sekali untuk mengurangi penghindaran ini, karena sebenarnya hanya menambah kecemasan anda saja.
Anda dapat mencoba mengurangi penghindaran: misalnya membaca atau berbicara tentang penyakit yang ditakuti, membaca berita kematian, atau menginduksi sensasi fisik yang dihindari (misalnya, berlari untuk meningkatkan palpitasi jantung). Praktikkan perilaku mengurangi penghindaran secara teratur, seperti tiga hingga empat kali seminggu. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa situasi yang dihindari pada akhirnya menjadi kurang menakutkan.
Khawatir tentang kesehatan sebenarnya bersifat adaptif. Namun, ketika kekhawatiran itu menjadi terus-menerus hingga berlebihan, malah akan memulai mengganggu kesehatan fisik anda. Coba deh cara di atas. Jika terasa sulit, tidak ada salahnya mencari bantuan psikolog dalam sesi konseling.