“Ada klien mulai bercerita mengenai masalahnya. Sebagai seorang psikolog, saya berusaha bersikap terbuka, tidak menghakimi, dan memberi semangat. Kemudian yang menjadi pemikiran saya, ketika dia sedang menjelaskan pengalamannya yang menyakitkan, dia berkata, “Maaf ya mbak sepertinya saya negatif sekali ya.”

Tujuan penting dari konseling adalah belajar untuk mengakui dan mengekspresikan berbagai emosi, dan di sini ada klien yang meminta maaf karena melakukan hal itu. Dalam praktik konseling dan psikoterapi saya, banyak klien saya berjuang dengan emosi yang sangat menyedihkan, seperti kemarahan yang ekstrem, kekecewaan yang tersimpan lama atau dengan keinginan bunuh diri. Banyak juga orang yang merasa bersalah atau malu dengan apa yang mereka anggap negatif. Padahal kemarahan dan kesedihan adalah bagian penting dari kehidupan manusia itu sendiri.

Banyak juga orang yang merasa bersalah atau malu dengan apa yang mereka anggap negatif. Padahal kemarahan dan kesedihan adalah bagian penting dari kehidupan manusia itu sendiri.

Reaksi seperti ini berasal dari bias budaya kita yang berlebihan terhadap pemikiran positif. Kita telah menstigmatisasi emosi negatif . Emosi positif memang layak untuk dikembangkan, namun masalah bisa muncul ketika orang mulai percaya bahwa mereka harus selalu dalam kondisi optimis. Kondisi saat ini pun banyak terdorong oleh sosial media dan pencitraan yang saling berlomba ingin tampak bahagia dan positif sepanjang waktu. Kita merasa malu mengalami emosi negatif, tetapi terus-menerus optimis akan membawa risikonya sendiri. Kita harus merangkul semua emosi kita, bukan hanya yang baik. Penelitian menunjukkan bahwa mengalami dan menerima kemarahan dan kesedihan sangat penting untuk kesehatan mental kita.

Kita telah menstigmatisasi emosi negatif . Emosi positif memang layak untuk dikembangkan, namun masalah bisa muncul ketika orang mulai percaya bahwa mereka harus selalu dalam kondisi optimis.

Anda tidak perlu merasa malu karena mengalami pikiran atau emosi negatif. Kita semua melakukannya. Sebenarnya, itu adalah kebiasaan yang sehat. Kita jadi memiliki kesadaran bahwa ada yang  menyenangkan dan ada yang tidak menyenangkan, hal ini akan memotivasi kita untuk melakukan sesuatu yang disertai kebijaksanaan. Emosi negatif itu wajar. Ketidakwajarannya adalah ketika kita tidak menghargai peran berharga mereka. Kita harus mengembangkan hubungan yang sehat dengan mereka. Jika kita memperhatikannya, mereka dapat membantu kita mengidentifikasi apa yang salah dalam hidup kita dan memotivasi kita untuk mencari perubahan.

Jadi emosi negatif bisa berdampak positif. Mengabaikan atau menyembunyikannyalah yang dapat menciptakan efek yang tidak diinginkan pada kesehatan mental dan kesejahteraan kita. Tanpa hal negatif, kita tidak dapat mengevaluasi pengalaman kita, atau merasakan kepuasan yang sesungguhnya. Mungkin anda sering berpikir bahwa dengan melindungi diri kita dari penderitaan, kita bersikap baik kepada diri kita sendiri. Sebenarnya kita hanya menjadi lebih takut, lebih keras, dan menjadi lebih terasing dengan diri sendiri. Memisahkan emosi ini akan dapat memisahkan kita  untuk semakin mengenali kebutuhan diri sendiri, menciptakan penjara kita sendiri dan membatasi potensi kita. Alih-alih berkembang, kita merasa terpisah dari pemahaman diri kita.

Anda tidak perlu merasa malu karena mengalami pikiran atau emosi negatif. Kita semua melakukannya. Sebenarnya, itu adalah kebiasaan yang sehat. Kita jadi memiliki kesadaran bahwa ada yang  menyenangkan dan ada yang tidak menyenangkan, hal ini akan memotivasi kita untuk melakukan sesuatu yang disertai kebijaksanaan.

Sahabat pertama terbaik kita dalam hidup adalah hati kita. Triknya adalah mengembangkan kemampuan mengidentifikasi emosi dengan benar, lalu mencari tahu perubahan perilaku apa yang akan meredakannya. Tujuannya bukan untuk membuang perasaan negatig tetapi memanfaatkannya untuk transformasi positif.

Tidak semua emosi negatif memiliki sisi baik. Perasaan seperti keputusasaan, ketidakberdayaan, atau keputusasaan, yang biasanya menandakan depresi dan sangat sulit untuk dimanfaatkan. Jika anda memiliki perasaan ini dan bertahan lebih dari dua minggu, anda harus mencari bantuan psikolog ya. Jangan dipaksakan menghadapi sendiri ya!

Sahabat pertama terbaik kita dalam hidup adalah hati kita. Triknya adalah mengembangkan kemampuan mengidentifikasi emosi dengan benar.